“Ma … siapa itu? Ma …” tanya Theo penasaran. Tapi Anita memutus sambungan telepon mereka secara sepihak.
Jantung Theo berdegup sangat kencang, apakah yang ditemui Anita itu adalah Vivian atau wanita lain?
“ARGH! Sial!” jerit Theo di dalam bilik toilet. “Kenapa kamu muncul lagi sih?” ucap Theo kesal.
Theo segera memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Ia tergesa-gesa keluar dari toilet tanpa peduli pandangan orang lain yang berada di dalam toilet yang sama dengannya. Mereka semua menatap Theo karena tadi Theo berteriak sendiri.
Theo sudah tidak peduli siapa yang ditemui oleh Anita, jika memang Vivian, ya sudah, apa mau dikata. Akhirnya Theo menyusul Anita dan Zee yang berada di toko ponsel langganannya, tapi setelah sampai, Theo tidak menemukan dua orang yang ia cari. Mungkin karena ponsel Zee sudah selesai diperbaiki.
Theo mengambil ponselnya yang berada di saku celana dan mencoba menghubungi Zee lagi.
Kring! Kring! Kring!
Ponsel Zee berdering.