Chapitre 168: Chapter 168 Pak Wandi Meninggal

"Oke kalau begitu Mas, aku mau istirahat dulu ya. Mas Huda sebaiknya juga segera istirahat, jangan sampai ngedrop ya!" kata Nadia.

"Meskipun tidur dimanapun, diusahakan tetap bisa memejamkan mata," tambah Nadia.

"Iya ... iya sayang. Udah kamu buruan istirahat sana! Besuk kan mau berangkat pagi juga. Have a nice dream ya sayang," kata Mas Huda.

"Mas Huda juga ya ... jaga kesehatan pokoknya!" ucap Nadia.

Setelah itu, seorang perawat mendatangi Mama Riri.

"Mohon maaf? Dengan keluarga Pak Ridwan?" tanya perawat tersebut.

"Iya benar. Gimana Sus? Saya istrinya," sahut Mama Riri.

"Oh ... iya Bu. Silahkan kalau mau menemui Pak Ridwan sudah diijinkan sama Dokter Arif," kata perawat tersebut.

"Oya Sus. Makasih banyak ya?" sahut Mama Riri yang langsung berdiri dari kursi duduknya.

"Oiya, tapi masuknya satu per satu aja ya Bu. Sama satu lagi, satu orang maksimal 5 menit dan harap tidak mengajak berbicara dengan pasien terlalu banyak," kata perawat tersebut.