Rayhan sedang panik sekarang. Dia kehilangan kekasihnya. Memang disini Rayhan yang bodoh, dari awal dia tidak menunjukkan sikap tegasnya. Dia membiarkan Nina menggandengnya begitu saja. Meskipun Nara memang jarang cemburu, namun sekalinya cemburu gadis itu akan diam saja dan menjauh darinya.
Acara telah selesai 15 menit yang lalu dan mereka sekarang masih istirahat ditempat acara serta menunggu undian hadiah yang diacak itu.
Rayhan berjalan cepat untuk menghampiri teman-teman Nara. Dia sebenarnya sedikit ragu untuk bertanya pada gadis-gadis itu. Namun, jika dia tidak bertanya, mungkin ia tidak akan tahu dimana Nara berada.
"Loh, Nara mana Ray?"
Belum sempat Rayhan bertanya, Sena sudah lebih dahulu bertanya tentang gadis itu.
"Em, Nara nggak sama kalian?" Tanya Rayhan hati-hati.
Kedua alis Sena langsung mengerut. "Kan tadi sama lo. Nggak usah ngaco deh kalo tanya." Jawabnya sengit.