Chapitre 162: HINAAN UNTUK NAYA

Ketika siang hari, Naya dijemput oleh Seno. Mereka akan langsung pergi ke rumah sakit sebelum Naya pergi bekerja, ia akan menjenguk mama mertuanya lagi dan sedikit memasukkan ingatan-ingatan yang pernah terjadi.

"Seno, aku rasa ada yang disembunyikan coach Bianca deh." Naya akhirnya mengungkapkan kecurigaannya. Seno yang sedang minum minuman segar langsung menghentikannya.

"Maksudmu?" tanyanya.

Naya pun menjelaskan sikap Bianca yang jauh berbeda dengan sebelumnya, ia terlihat anggun dan lebih lembut. Naya pun melaporkan Bianca berbicara apa saja, sehingga Seno menyatakan jika memang ada sesuatu dari Bianca. Tiba-tiba ada pesan masuk yang membuyarkan obrolan keduanya. Dengan cepat Seno membukanya seorang diri.

"Bianca?!" heran Seno saat melihat foto yang dikirim papanya.

Naya menoleh, ia pun melihat apa yang dilihat suaminya. Kedua alisnya berkerut dan hatinya bertanya-tanya.

"Sudah ketebak, pasti ada sesuatu dari Bianca." gumam Seno.