Chapitre 158: Kecupan di Kampus

"Kania ingin makan nasi goreng mas. Tapi Samuel yang masak mas. Apa bisa mas meminta Samuel datang ke rumah kita sekarang?"

Duarrrr..

Devan tercengang mendengarkan apa yang diucapkan oleh sang istri. Devan menatap dengan tatapan yang sulit untuk diartikan ke arah sang istri. Sungguh.. Devan tidak mengerti apa niat sang istri meminta Devan untuk menghubungi saudara sepupunya itu.

"Apa kamu yakin Kania? Apa kamu beneran hanya ingin meminta Samuel untuk memasak nasi goreng atau kamu juga ingin menjahili Samuel, sayang?" tanya Devan.

Kania menggaruk tengkuk yang tidak gatal lalu meringis menunjukan deretan gigi yang putih dan bersih ke arah sang suami. "Mas tahu saja sih jika istri mas ini suka iseng." Kania terkekeh dengan apa yang baru saja diucapkan oleh dirinya.

Devan menggelengkan kepala mendengar apa yang diucapkan oleh sang istri. "Istri siapa sih ini isengnya benar-benar deh."