"Ansel, kenapa kamu mematikan lampu??" Yena mengerutkan kening heran. Ia berjalan dengan hati-hati menuju sakelar lampu dan menyalakannya.
Begitu terang, Yena ak mendapati siapa pun di sofa. Ia tertegun. Kemana perginya dia dalam sekejap mata?
"Ansel ...? Kamu di mana?"
"Ada apa? Kenapa berteriak?" Ansel tiba-tiba datang dari arah dapur dengan segelas kopi.
Yena mengerjapkan matanya.
"Sejak kapan kamu ada di dapur?"
"Baru saja. Ada apa memangnya?" Ansel bertanya heran melihat ekspresi Yena yang terkejut.
Gadis itu tersenyum dan menggeleng.
"Tidak. Aku hanya heran kenapa lampunya dimatikan."
"Oh itu, tadinya aku sudah tidur. Tapi tiba-tiba tenggerokokanku kering."
"Ah begitu. Aku juga haus." Yena manggut-manggut sembari berjalan ke dapur.
Ia menuangkan air ke gelas dan meminumnya. Tak lupa ia juga membawa air ke dalam botol untuk berjaga-jaga apabila haus nanti. Dari dapur ia pergi ke kamarnya untuk mengambil gawainya.