Kepalanya menunduk melihat asetnya yang masih berdiri tegak minta dipuaskan. "Kenapa kamu belum tidur juga?"
Jantung Ervin berdetak cepat, napasnya naik turun menahan hasrat yang dari tadi menyiksanya. Matanya tidak lepas melihat ke asetnya yang semakin menantang.
"Aku bisa saja tadi bercinta dengan Serlin tapi melihat dia begitu bergairah seperti itu, membuat pikiranku jauh melayang mencurigainya. Aku akan menyelidikinya dan sangat yakin, Serlin pernah tidur dengan laki-laki lain di luar sana. Tidak mungkin dia bisa menahan hasratnya selama dia ada di luar."
Ervin berdiri di bawah guyuran air shower yang dingin, berusaha untuk meredam gairahnya yang semakin memuncak. Kepalanya terasa sakit tapi semuanya dia tahan, dia biarkan air mengguyur tubuhnya dari ujung kepala sampai ujung kakinya.
Silahkan berikan komentarnya untuk author dalam cerita ini. Terima kasih.