"Terima kasih Bi," ucap Serlin melihat ke arah tempat tidurnya yang sudah kosong dan rapi kembali.
"Sama-sama Nyonya," jawab Bibi. "Ada lagi yang harus Bibi bereskan?"
"Tidak ada Bi," jawab Serlin pelan.
"Kalau tidak ada lagi, Bibi mau kembali ke dapur meneruskan pekerjaan."
"Iya Bi, tapi aku ingin jus jeruk yang dingin," pinta Serlin.
"Baik Nyonya." Bibi langsung pergi meninggalkan Serlin.
Serlin menaikkan kakinya ke atas meja yang ada didepannya. Tubuhnya menyandar ke sofa dan tatapannya melihat langit-langit kamar. Lamunannya membawa dirinya kembali teringat dengan Ervin.
"Nanti saja aku menghubungi Bianca. Setelah tahu ada Ervin, aku akan pergi ke kantor," gumam Serlin sendiri.
"Apa yang akan aku katakan pada Ervin? Aku selalu tidak bisa bicara kalau sudah berhadapan dengan Ervin. Semua kata-kata yang ada diotakku selalu menghilang. Apalagi jika Ervin sudah memutar balikkan ucapan, aku pasti kalah," gumam Serlin dengan tetap melihat langit-langit kamar.
Terima kasih masih mengikuti Ervin dan Aneska. Berikan komentarnya untuk author sebagai bentuk apresiasi.