Eric menjentikkan jari. Waktu berhenti berputar dalam sekejap. Orang-orang berhenti melangkah. Kendaraan membeku. Ada sehelai daun yang terjatuh dari ranting dan berhenti di tengah udara, seolah mengambang tanpa ada pengikat.
"Kenapa ke sini lagi?"
"Apa tak boleh kakak merindukan adiknya sendiri?" Yoseong muncul dari balik awan.
Eric mendengus. Dia bersandar di tembok bangunan depan restoran. Mata emasnya berpendar menatap Rena yang tengah berdiri mematung.
"Tinggal saja di Seoul sana. Kak Aeri sedang butuh dirimu, kan?" Eric menyebut nama kakak iparnya yang juga sama-sama makhluk Dunia Atas.
Yoseong tersenyum tipis. Dia mendarat di depan sang adik. Tumpukan salju tipis sedikit berserakan terkena empasan sayapnya.
"Aeri bisa ditinggal. Dia baik-baik saja sendirian. Tidak ada pergerakan agma yang tercium di sini."
Eric terdiam. Pandangannya masih terpaku pada Rena. Pergerakan perempuan itu juga terhenti akibat ulah Eric yang menghentikan waktu.