Fabio menyadari jika istrinya begitu mudah tersinggung, entah alasan apa yang membuat Amanda seperti itu. Dia memilih untuk tak membuat argumen dan segera diam setelah pembicaraan semakin tak menentu.
"Ayah, Ibu, aku tak bisa tanpanya. Aku akan melamarnya, tapi aku akan membawanya pulang terlebih dahulu," timpal Fabio.
"Aish, Ayah tahu kalian hanya bercanda. Ayah menanggapinya juga hanya dengan candaan. Jangan khawatir," balas Tuan Antonio.
"Bukan maksud mengusir, Nak. Sudah larut, segeralah kembali jika memang tak ingin menginap," ujar Brenda.
"Benar, Ibu. Kami akan segera pulang." Fabio menjawab dengan santai.
Amanda mengangguk dan mengikuti langkah suaminya menuju mobil. Mereka berdua meninggalkan kedai orang tua dan segera beranjak menuju apartemen.
"Kau terlihat mengantuk, tidurlah," ujar Fabio pada sang istri.
"Ah, kau mengerti sekali, aku memang sangat ngantuk," jawab Amanda.
"Oke, tidurlah," balas Fabio.