"Maaf," bisik Mimi lagi meminta maaf karena sudah mengagetkan Ann. "Aku udah nyalain kamera ponsel, siap-siap aja kalau tiba-tiba suaranya kedengeran, barangkali kita bisa merekam sesuatu."
"Iya, nggak apa-apa, Kak," balas Ann sembari mengecek ponselnya untuk melihat jam, lalu ikut menyalakan menu video di ponselnya.
"Iya, udah jam dua belas, kok belum ...."
Belum sempat Ann menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba saja terdengar suara itu.
Suara yang mereka nantikan sejak tadi.
Awalnya hanya terdengar seperti desau angin yang membawa gerimis rintik hujan yang mulai turun. Tetapi lama kelamaan desau angin tersebut terdengar bernada. Mengalun dengan irama naik turun yang lembut dan syahdu.
Seketika Ann mencengkeram lengan Mimi, yang juga balik memegangi tangan Ann.
Mereka terpaku di tempat, tak berani menoleh. Bulu kuduk keduanya berdiri, seketika meremang ketika mendengarnya.