Ale dan Budi memesan masing-masing menu makan malam yang cukup berat dengan minuman segar. Kopi bisa dipesan nanti setelah mereka ngobrol dan untuk memperpanjang jam nongkrong mereka.
"Jadi lo itu staff di bagian apa sih, di penerbitan itu?" tanya Budi pada Ale.
"Gue illustrator di sana," jawab Ale.
"Wow keren. Anak seni!" ucap Budi, sontak membuat Ale terkekeh.
"Antara anak seni atau guenya yang emang lemah di bidang hitung-hitungan dan hapalan sejak kecil. Lebih sering coret-coret tembok rumah tetangga," jawab Ale sembari nyengir.
"Buset. Kenapa nggak coret-coret dinding rumah lo sendiri?" tanya Budi heran.
"Ya soalnya rumah orang tua gue dindingnya bilik gitu, anyaman bambu. Gimana mau nyoretnya coba?" kilah Ale. "Kalau tetangga gue kan orang kaya. Dindingnya tembok gitu."
"Astagaa hahaha! Apes bener tetangga lo itu ya?" ucap Budi sambil terbahak.
"Ya gitu deh, hehehe ...." sahut Ale sambil cengengesan.