Télécharger l’application
75% The Lord of Alchemist / Chapter 6: Petualangan Baru

Chapitre 6: Petualangan Baru

Sudah setahun sejak kejadian menggemparkan yang terjadi di gedung pusat percobaan game Infinity. Para peserta beta diberikan uang dengan sebuah perjanjian yang berisikan tentang kerahasiaan kejadian yang terjadi di tempat tersebut.

Beberapa hari setelah postingan itu viral di media sosial, oknum yang membuat postingan itu memberikan klarifikasi bahwa video tersebut merupakan video settingan dan ia tidak bermaksud untuk menyinggung pihak dari PreWorld.

Video klarifikasi tersebut memunculkan berbagai reaksi. Ada beberapa yang percaya dengan video tersebut dan ada juga yang tidak percaya. Akan tetapi setelah munculnya video klarifikasi itu, reputasi dari game Infinity kembali pulih.

Uang yang diberikan oleh PreWorld Jerdy gunakan untuk membuka bisnis makanan. Setelah berjalan selama setahun, bisnis tersebut berjalan sukses dan hal tersebut membuat Jerdy hidup dengan berkecukupan.

Akhir-akhir ini Jerdy sering mendengar berita tentang game Infinity. Rupanya game tersebut sudah full rilis sejak bulan lalu. Banyak pujian yang diberikan kepada game tersebut, hingga berbagai macam saluran televisi membuat tayangan khusus untuk menampilkan berita seputar game Infinity.

Jerdy menatap layar kaca yang ada di hadapannya. Disana sedang tersiarkan acara interview bersama dengan top rank global yang berasal dari Indonesia.

Jerdy masih mengenal wajah itu. Pria yang sedang di wawancarai oleh pihak televisi adalah Beni, ia adalah salah satu peserta daru beta test sama sepertinya.

"Rupanya ia sudah menjadi top rank." Ucap Jerdy.

"Berapa pendapatan anda selama bermain game ini?"

"Sekitar 2M." Ucap Beni.

"Gila!! Baru bermain selama sebulan sudah bisa menghasilkan uang sebanyak itu!" Ucap Jerdy terkejut.

Jawaban yang diberikan Beni sukses membuat geger para penonton. Seketika penjualan perangkat game Infinity meningkat pesat. Tidak hanya anak muda, orang tua pun ikut bermain game tersebut. Para pekerja kantoran beberapa mulai resign dari pekerjaannya dan beralih menjadi pemain game Infinity.

"Apakah Aku harus ikut bermain juga?" Ucap Jerdy.

Jerdy menatap perangkat helm yang masih terbungkus rapih di sudut kamarnya. Perangkat tersebut diberikan oleh pihak PreWorld sebagai salah satu hadiah dari masa percobaan.

"Sepertinya Aku harus mencoba."

Jerdy mengambil perangkat tersebut lalu menyambungkannya dengan saluran listrik. Jerdy membaringkan tubuhnya di atas kasur dan memasang helm tersebut dengan benar agar selama bermain ia merasa nyaman.

"INFINITY ON!" logo Infinity muncul di layar pandang Jerdy sebagai awalan dari di mulainya game tersebut.

APAKAH ANDA INGIN MELANJUTKAN PETUALANGAN SELANJUTNYA?

[ RESET ] [ LANJUTKAN ]

"Pantas saja Beni menjadi top rank, rupanya ia mencuri start." Jerdy menekan pilihan lanjutkan agar ia tidak terlalu tertinggal dengan pemain lainnya.

SELAMAT DATANG KEMBALI MATRIX!

SELAMAT BERPETUALANG!

Matrix spaw di tempat terakhir ia bertarung dengan Special Wild Rabbit. Ia memeriksa isi tasnya, untungnya hanya beberapa item yang hilang karena kematiannya. Levelnya pun berkurang dua, untungnya skill point dan statnya tidak berkurang.

"Sepertinya Aku harus membeli senjata, senjata yang di dapat dari quest masih belum bisa digunakan."

Matrix kembali menuju desa Utreh. Karena sudah full release, disekitar nya sudah banyak para pemain yang sedang membunuh wild rabbit atau menjalani quest lainnya. Ada pula yang hanya duduk mengobrol sambil menikmati udara sejuk padang rumput desa Utreh.

Sebelum pergi ke toko senjata, terlebih dahulu ia pergi menuju tempat penjualan item yang berada di dekat pintu masuk desa Utreh. Tempat itu cukup ramai dengan para pemain, karena itu ia harus mengantri terlebih dahulu.

"Selamat datang! Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya ingin menjual item-item ini." Matrix memberikan item-item yang ia dapatkan dari hasil membunuh wild rabbit.

"Baik, totalnya 5 silver 9 bronze. Terima kasih sudah datang."

Matrix mengambil uang tersebut dan mulai mendatangi toko satu-satunya di Utreh. Toko senjata itu dimiliki seseorang yang memiliki ras beast. Menurut penduduk sekitar, dahulu kala ia adalah seorang pahlawan yang bertarung memperebutkan desa Utreh. Akan tetapi berita tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya.

"Selamat datang, ada yang bisa Saya bantu."

"Saya sedang mencari senjata untuk level 10 keatas." Ucap Matrix.

"Untuk senjata level 10 berada di lantai dua di baris ke tiga."

"Terimakasih."

Matrix berjalan menuju lantai dua sambil melihat-lihat senjata di sekitarnya. Di lantai satu berisikan senjata-senjata untuk level 1-10. Karena sebentar lagi ia mencapai level 10, ia memutuhkan untuk membeli senjata level 10 dan menjalankan quest sederhana untuk menaikkan levelnya.

Setelah sampai di tempat, Matrix mulai memilih senjata yang ia akan gunakan. Senjata di toko ini sangat lengkap untuk ukuran senjata di sebuah desa pemula. Dari mulai senjata tingkat bawah hingga tingkat legendary. Bagi Matrix, senjata legendary untuk level bawah tidaklah terlalu berguna karena di level 10 sangat cepat untuk bisa sampai ke level 20.

"Sepertinya ini cocok untukku."

Matrix mengambil sebuah busur tingkat bawah berwarna hitam yang dihiasi dengan corak merah berbentuk seperti kobaran api. Walaupun busur ini hanyalah busur tingkat bawah, tetapi kualitasnya lumayan baik.

"Totalnya 2 silver 5 bronze."

Matrix memberikan uangnya dan bergegas untuk menuju toko ramuan. HP Potionnya sudah habis digunakan di masa percobaan sebelumnya. Harga potion di game ini terbilang cukup mahal, untuk kualitas rendah saja dijual dengan harga 2 silver. Harga tersebut sangat mahal untuk para pemula.

"Nek Saya ingin membeli 2 HP Potion."

"Mohon maaf dek, HP Potion sudah habis terjual."

"Apakah tidak ada persediaan nek?"

"Tidak ada nak. Nenek sudah tua, tidak bisa membuat potion sebanyak dulu."

"Baiklah kalau begitu, terimakasih nek."

Belum saja melangkah menjauh dari toko itu, sang nenek pemilik tiba-tiba saja terjatuh dengan keras dengan kondisi tidak sadarkan diri. Matrix dengan sigap menghampiri nenek tua itu.

"Nek bangun nek." Ucap Matrix panik.

Nenek itu tidak kunjung sadar walaupu Matrix sudah memanggilnya berulang kali. Matrix memindahkan sang nenek ke ranjang yang ada di dekatnya. Ia sibuk mencari obat di sekitar sana agar sang nenek tersadar.

QUEST

CARILAH TANAMAN OBAT UNTUK MENGOBATI SANG NENEK

(0/1) Special Lust Herb

REWARD

3000 EXP

???? Roll Class

5 Special HP Potion

Point kedekatan dengan Nenek Gorc +150

limited time 3 days

FAILED

Kematian Nenek Gorc

[ TERIMA ] [ TOLAK ]

Dengan cepat Matrix menekan pilihan terima. Matrix mendapatkan uang sebanyak 10 silver dan item peta yang menunjukkan lokasi tempat tumbuhan itu berada. Lokasinya berada di hutan Relligo, jaraknya cukup jauh dari desa Utreh. Di tempat tersebut terdapat banyak moster level 50. Jika ia tidak hati-hati maka ia akan mati. Quest akan gagal jika pemain mati di dalam mengerjakan quest.

"Bagaimana cara agar aku bisa kesana dengan cepat."

Matrix mulai mencari informasi tentang kendaraan untuk bisa sampai ke hutan tersebut. Ia bertanya dengan beberapa npc disana, salah satu dari mereka mengatakan jika di desa Utreh terdapat tempat penyewaan kuda. Sebelum menuju tempat tersebut, Matrix membeli beberapa potion dan makanan dengan uang yang diberikan sebelumnya. Setelah semua persiapan selesai ia dengan cepat berlari menuju peternakan kuda.

"Ada yang bisa Saya bantu?"

"Saya ingin menyewa kuda selama 3 hari."

"Jenis kuda apa yang anda inginkan?"

Matrix melihat daftar kuda yang ada didalam sebuah kertas sihir. Disana terlihat jenis kuda, kecepatan, serta harga dari sewa kuda tersebut.

"Sepertinya aku akan memilih kuda ini." Matrix menunjukkan pilihannya di kuda berwarna putih yang berkualitas rendah dengan kecepatan yang cukup baik.

"Baik totalnya 3 silver." Matrix menyerahkan sisa uangnya kepada penjaga tempat tersebut.

"Sebelum pergi, silahkan berlatih menunggang kuda terlebih dahulu."

Matrix berlatih dengan giat selama 3 jam yang diberikan. Pada awalnya ia sering terjatuh karena belum bisa mengontrol pergerakan kudanya. Lama kelamaan terasa mengasikkan menunggang sebuah kuda. Karena di tempat ini semua kuda jinak, jadi Matrix tidak terlalu khawatir kuda yang ia sewa akan mengamuk.

Matrix mengendarai kudanya menuju desa Utreh. Petualangan pertamanya akan segera dimulai.

"Semoga berhasil!"


L’AVIS DES CRÉATEURS
Ednairata Ednairata

Mohon maaf jika masih banyak kekurangan. Berikan komentar agar Aku bisa semakin berkembang. Terimakasih❤️

Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C6
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous