Télécharger l’application
37.5% The Lord of Alchemist / Chapter 3: Misi Pertama

Chapitre 3: Misi Pertama

"INFINITY ON"

Seketika pandangan Jerdy menggelap setelah mengaktifkan perangkat tersebut. Tak menunggu lama, layar gelap itu mulai berubah warna menjadi putih dan munculah logo game Infinity beserta karakter npc yang ada di game tersebut.

Setelah itu Jerdy memasuki sebuat ruangan putih yang di tengahnya terdapat meja berwarna merah. Ia masih sangat takjub dengan game ini, karena ia merasa seluruh tubuhnya ikut merasakan sensasi bermain game tidak hanya jemarinya saja.

Jerdy menghampiri meja berwarna merah tersebut. Di meja itu terdapat tombol yang sepertinya harus ia tekan untuk memulai permainan ini.

KLIK

BOOM!!

Tak lama setelah Jerdy menekan tombol merah itu, bunyi ledakan terdengar nyaring di telinganya dan seketika ruangan putih yang ia lihat tadi berubah menjadi ruangan dimensi.

Seekor tikus dengan ukuran yang tidak normal berjalan ke arah Jerdy dengan mengenakan seragam rapih.

"Selamat datang di game Infinity. Nama saya adalah Morsie. Saya adalah robot pengetahuan yang akan membantu para pemain untuk dapat memahami game Infinity."

"Silahkan pilih gender yang akan dimainkan."

[ MALE ] [ FEMALE ]

Tanpa berfikir lama Jerdy menekan pilihan "MALE"

"Silahkan pilih ras yang akan dimainkan."

[ HUMAN ] [ ELF ] [ BEAST ] [ UNDEAD ]

"Sepertinya human pilihan yang paling cocok buatku." Jerdy menekan pilihan human.

"Silahkan buat karakter yang anda inginkan."

Jerdy mulai mendesign karakter yang ia mainkan. Di bagian ini Jerdy memilih dengan cukup lama karena ia pikir hal ini merupakan bagian yang sangat penting. Setelah selesai membuat karakternya, Jerdy menekan tombol next.

"Silahkan pilih nama yang akan digunakan."

ID NAME : MATRIX

"Nama yang bagus." Gumam Jerdy.

"Silahkan pilih lokasi anda memulai petualangan."

[ DESA GRUN ] [ DESA TRUFER ]

[ DESA UTREH ] [ DESA DOFT ]

Jerdy memilih Desa Utreh sebagai awal petualangannya. Karena disekitar desa tersebut terdapat jalur sungai dan hutan yang tidak begitu luas, sangat cocok untuk pemula sepertinya.

"Sebelum memulai petualangan, Saya akan memberikan penjelasan singkat terlebih dahulu. Para pemain akan diberikan equipment berupa senjata yang dapat digunakan hingga level 10. Pemain dapat menentukan class mana yang akan diambil. Class tidak bisa datang dengan sendirinya, dibutuhkan item Roll Class untuk dapat mengaktifkan class pemain. Item Roll Class ini didapatkan melalui quest yang akan dikerjakan nanti. Setiap pemain memiliki kesempatan sebanyak 2 kali untuk mengubah class nya, dan jika beruntung kalian bisa menggunakan 2 class sekaligus. Setiap pemain akan diberikan basic item seperti, HP Potion, Stamina Potion, makanan, dan uang sebanyak 2 Gold. Karena ini adalah beta test, para pemain tidak berikan fasilitas teleportasi, untuk itu berjelajahkan mengelilingi dunia ini dan temukan hal-hal menarik didalamnya. Sekian penjelasan yang Saya berikan, selamat bersenang-senang!"

Tikus itu menekan tombol merah yang ada didekatnya lalu kemudian lubang yang ukurannya cukup besar muncul tepat di bawah tubuh Jerdy dan membuat dirinya terperosot ke dalam lubang tersebut.

Jerdy masuk ke dalam lubang tersebut dan berseluncur layaknya permainan yang ia mainkan sewaktu kecil di taman bermain. Tak berapa lama seluncur itu membawanya ke lokasi yang ia pilih yaitu DESA UTREH.

WELCOME TO URTEH VILLAGE.

Desa Utreh merupakan desa kecil yang letaknya berada di sebelah Utara kota Gullen. Desa nya cukup kecil dibandingkan dengan desa-desa lainnya yang berada di kota Gullen. Matrix mengedarkan pandangannya dengan seksama, visualisasi dari game tersebut ia akui sangat amat mirip dengan dunia nyata. Karakter npc pun dibuat sedetai mungkin sehingga mirip dengan para pemain.

Sebelum memulai petualangnya, Matrix memeriksa tas nya terlebih dahulu untuk melihat item yang diberikan untuk para pemula. Disana terdapat senjata berupa pisau kecil yang kualitasnya terbilang kokoh untuk pemula, dan juga terdapat 5 HP Potion kualitas rendah, 5 Stamina Potion kualitas rendah, serta 2 Gold. 2 Gold setara dengan 20 Silver, dan 20 Silver setara dengan 200 Bronze. Matrix juga mendapatkan 5 buah roti kualitas rendah yang akan menambah stamina serta menghilangkan rasa lapar.

"Aku tidak percaya di game ini pun kita bisa merasa lapar." Ucap Matrix.

"Aku bingung harus kemana dulu, tidak ada petunjuk sama sekali." Matrix mengecek pengaturan yang ada di game tersebut, dan ia sama sekali tidak melihat guide yang biasanya ditemukan di awal permainan.

"Apakah ini bug?"

"Mungkin saja bug, namanya juga beta test pasti masih banyak bug didalamnya." Gumam Matrix.

Karena Matrix berdiri di tengah jalan padat penduduk, tak sengaja seorang anak kecil yang sedang membawa keranjang berisikan apel menabrak dirinya dan membuat anak tersebut terjatuh.

BUUG

"Aduhh sakit."

"Akhh tidak apelkuu." Karena terjatuh, apel yang ada di dalam keranjang anak itu berhamburan keluar keranjang. Ada beberapa apel yang terinjak oleh para pejalan kaki, melihat itu anak kecil tersebut menangis dengan keras.

"Hikss tidakkk apelkuu hikss."

Beberapa pejalan kaki memandangnya dengan pandangan sinis. Matrix sadar bahwa ialah yang membuat anak itu menangis. Dengan cepat ia mengambil apel-apel yang masih bisa diselamatkan dan memasukkannya ke dalam keranjang.

"Aku minta maaf ya dik, Aku sudah membuat apel-apelmu terjatuh dan rusak." Ucap Matrix.

Matrix membangunkan anak itu dan membersihkan pakaiannya yang sedikit kotor karena terjatuh.

"hikss Aku takut dimarahi Ibu hiks. Apel ini harus segera diberikan kepada Ibu hikss.. hueee."

QUEST

KUMPULKAN 20 APEL DAN BERIKAN APEL TERSEBUT KEPADA EDWARD

[ 0/20 ]

limited time 30 minutes

REWARDS

100 EXP

5 Apel

Point kedekatan dengan Edward +20

FAILED

Point kedekatan dengan Edward -50

Point FAM -10

"Wah kesalahan bisa jadi juga quest ternyata." Gumam Matrix.

"Baiklah dik, sebagai permintaan maaf Aku akan mencarikan apel pengganti agar kau tidak di marahi ibumu nanti."

"Terima kasih kak hikss, perkenalkan namaku Edward. Aku adalah anak dari toko buah yang ada di ujung desa. Aku akan menunggu di kursi itu, jangan terlalu lama ya kak aku takut dimarahi ibu." Edward menunjukkan jarinya ke arah kursi yang berada di pinggir jalan tersebut.

"Baiklah tunggu sebentar ya. Aku akan segera kembali."

Matrix berlari dengan cepat ke arah pintu keluar desa. Karena waktu yang diberikan terbilang singkat, ia harus segera mencari pohon apel tersebut.

Walaupun sudah mendapatkan quest pertama, Matrix sama sekali tidak mendapatkan petunjuk apapun tentang lokasi pohon apel berada. Daripada ia menghabiskan waktu untuk mencari pohon, lebih baik ia bertanya kepada penjaga gerbang.

"Permisi, apakah anda tau dimana letak pohon apel berada?"

"Pohon apel berada di pinggir hutan sebelah sana. Anda harus hati-hati karena di sekitar sana terdapat monter wild rabbit." Ucap penjaga sambil menunjukkan letak hutan tersebut.

"Baik, terima kasih atas informasinya."

Tanpa menunggu lama, Matrix kembali berlari ke arah hutan yang ditunjukkan oleh penjaga gerbang. Ia juga mengeluarkan pisau kecilnya dari dalam tas untuk berjaga-jaga jika ada monster wild rabbit yang tiba-tiba datang ke arahnya.

Belum ada 2 menit Matrix berlari, ia sudah mulai merasakan kelelahan dan juga kelaparan.

"Sial! Staminaku buruk sekali."

Matrix mengistirahatkan tubuhnya sejenak sambil memakan roti yang ada di dalam tasnya.

"Walaupun cuma setengah bar yang keisi, gapapa deh dari pada tidak sama sekali."

Setelah beristirahat sebentar, Matrix kembali melanjutkan perjalanannya menuju pinggir hutan. Untungnya lokasi tersebut tidak begitu jauh sehingga ia tidak perlu beristirahat berkali-kali untuk memenuhi staminanya.

"Akhirnya sampai juga."

Pandangan Matrix tertuju ke sekitar pinggiran hutan yang dipenuhi dengan pohon apel. Ukuran pohon apel tersebut cukup tinggi, sehingga ia harus memanjat pohon tersebut untuk mengambil buahnya.

"Ternyata game ini benar-benar menguras tenaga. Tidak heran dengan test fisik yang diadakan kemarin. Jika orang yang lemah mungkin tidak akan bertahan lama memainkan game ini."

Matrix mulai memanjat pohon apel dengan hati-hati, ia takut jika terjatuh nanti ia akan mati dengan instan. Untungnya di setiap pohon sudah disediakan pijakan, sehingga tidak sulit untuk memanjat pohon tersebut.

Setelah berhasil mengumpulkan 30 apel, Matrix bersiap-siap untuk kembali ke desa dan menyelesaikan quest pertamanya. Sebenarnya di dalam quest Matrix hanya perlu mengumpulkan 20 apel, akan tetapi karena ia merasa tidak enak dengan Edward maka ia memberikan bonus sebagai permintaan maaf.

"Untung saja aku tidak bertemu dengan wild rabbit."

Baru saja Matrix berbicara, tiba-tiba dari dalam hutan muncul kawanan wild rabbit dengan ukuran 150 cm datang menghampirinya.

"Sial sekali Aku hari ini." Keluhnya. Matrix menyesal telah mengucapkan kata-kata itu. Sepertinya di game ini ia harus berhati-hati dalam berucap.

Satu demi satu wild rabbit mulai menyerang Matrix dengan tubuhnya. Serangan itu mengakibatkan HP Matrix berkurang 10.

Matrix menghindar serangan demi serangan yang diberikan. Sesekali ia menyerang wild rabbit dengan pisau yang ia miliki.

"Sial staminaku sudah mulai habis. Terlebih lagi batas waktu quest pun tinggal sebentar lagi."

"Sepertinya Aku harus kabur."

Matrix mengambil Stamina Potion yang ada di dalam tasnya kemudian ia meminumnya dengan cepat. Efek dari potion ini hanya bertahan selama 10 menit, untuk itu ia harus segera pergi dari sana.

Dengan stamina yang kembali pulih, Matrix berlari ke sisi hutan untuk mengelabui monster tersebut. Karena wild rabbit memiliki kecepatan yang lambat, hal itu menguntungkan Matrix. Setelah monter itu mengikutinya, matrix melakukan dodge sehingga ia terbebas dari monster tersebut.

"Mungkin setelah ini Aku harus membunuh monster itu untuk menaikkan levelku." Ucap Matrix sambil berlari menuju pintu gerbang Desa Utreh.

Tbc.


L’AVIS DES CRÉATEURS
Ednairata Ednairata

Terimakasih sudah membaca karyaku. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan. Semoga mengihibur kalian semua!!

Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C3
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous