Kepala pelayan itu ragu-ragu untuk sementara waktu, tetapi dia tetap memberitahu Mu Tingfeng semua perkataan yang Zhao Youlin sampaikan sebelumnya.
"Pfft.." Su Qing yang melangkah keluar dari kamarnya dan secara kebetulan mendengar cerita dari kepala pelayan. Dia tidak bisa lagi menahan tawanya, dan pada akhirnya dia tertawa terbahak-bahak.
Kepala pelayan itu terkejut ketika melihat Su Qing keluar dari kamar tidur, "Nona, kenapa Anda..."
Su Qing berjalan ke sisi Mu Tingfeng dan melingkarkan tangannya pada bahu Mu Tingfeng dengan erat. Dia tersenyum lalu berkata, "Saya baru saja datang ke Kota S untuk berlibur, karena saya tidak memiliki tempat tinggal disini, jadi saya memutuskan untuk menginap di tempat sepupu saya ini."
"Baru saja?" Kepala pelayan itu dengan seksama menangkap poin-poin penting dalam kata-kata Su Qing, dan dengan ragu-ragu berkata, "Mungkinkah desas-desus bahwa Tuan Muda terlihat di luar bersama seorang wanita... apa mungkin itu Nona?"
Su Qing tersenyum, kepala pelayan itu jelas mendapatkan jawaban dari pertanyaannya. Dia telah menyaksikan Mu Tingfeng tumbuh hingga dewasa, jadi dia pasti tahu baik dan buruknya Mu Tingfeng, baik secara mental maupun fisik. Karena itu, dia tidak pernah percaya dengan rumor yang beredar. Sangat disayangkan bahwa Nyonya menyayat pergelangan tangannya hanya karena rumor ini….
Su Qing tidak berencana untuk membahas topik ini, jadi dia mengulurkan tangannya dan menepuk bahu Mu Tingfeng dengan penuh kesombongan dia berkata, "Seseorang di dunia ini, yang hanya berani mengkritikmu karena kamu yang selalu melebih-lebihkan dirimu sendiri, hanyalah wanita itu. Wanita yang kau nikahi memang berbeda dari yang lain. Mengapa kau tidak mempertimbangkan kembali perceraian itu?"
Mendengar apa yang dikatakan Su Qing. Kepala pelayan itu tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat respon Mu Tingfeng, sambil menunggu keputusannya.
Mata Mu Tingfeng sedikit gelap, dan mata gelap itu menjadi semakin tak terduga, membuat siapapun merasa mustahil untuk melihat apa yang ada di pikirannya.
Setelah beberapa waktu, Mu Tingfeng perlahan mengangkat kepalanya. Dia membuat keputusan yang bisa jadi akan disesalinya di masa depan. "Kembalilah dan beri tahu wanita itu bahwa aku menyetujui permintaannya, pernikahan ini harus berakhir dengan perceraian"
Tidak mengherankan, keesokan paginya, Zhao Youlin menerima surat perceraian yang telah diubah, dan tanda tangan Mu Tingfeng tertera di surat perceraian itu.
Dokumen tersebut menetapkan bahwa setelah perceraian, selain uang puluhan juta yang ditetapkan untuk Zhao Youlin dan sebuah apartemen mewah di Kota S, satu-satunya anak dari kedua belah pihak, akan dibesarkan oleh Zhao Youlin. Dan sejak saat itu, dia tidak lagi terikat dengan keluarga Mu.
Zhao Youlin melihat beberapa pasal yang baru ditambahkan, dan tiba-tiba merasa sedikit tidak nyaman.
Pria itu setuju dengan permintaannya, dan tanpa ragu sedikitpun! Bahkan jika asal usul anak itu terlahir diluar keinginannya, dia tetap masih memiliki setengah dari darahnya, bukan? Yang paling penting adalah dia mengatakan bahwa anak ini tidak akan ada hubungannya dengan keluarga Mu di masa depan. Sangat jelas, bahwa dia ingin menghilangkan Joy dari keluarga Mu. Mu Tingfeng, kau sungguh keterlaluan!
Joy merangkak di tempat tidur yang cukup besar, dia merasakan kecemasan Ibunya. Jadi dia mendekat kembali ke sisinya dengan sedikit khawatir dan memanggil, "Ibu … "
"Ibu baik-baik saja." Zhao Youlin menyentuh kepala Joy dengan lembut, namun kemarahan di hatinya tidak juga mereda.
Melihat anak yang imut dan rapuh tepat di depannya, Zhao Youlin secara bertahap mengembangkan rasa kepedulian yang kuat terhadap putranya, dia merasa sulit untuk menerima kenyataan bahwa putranya yang berharga telah dihina.
Terus terang, kenyataannya mereka berdua dalam keadaan seperti ini sebab karena ulah pemilik asli tubuhnya. Beruntung Mu Tingfeng juga menghindarinya seolah-olah dia adalah ular atau kalajengking dan dia ingin mengusirnya dari kediaman Mu. Setidaknya, saat dia berada di kantor polisi, dia merupakan seorang dewi yang dicari oleh para pria. Tapi sekarang dia seperti sepasang sepatu usang, yang dengan seenaknya dibuang oleh pemiliknya.
Setelahnya, tidak masalah jika dia keluar, tetapi bagi Joy akan berbeda. Di masa depan, jika orang mengetahui bahwa Ibunya diusir keluar dari rumah, dia pasti akan merasa sangat malu. Jadi, rasanya saat ini dia tidak bisa benar-benar melepaskan pria itu dengan mudah, bukan?
Joy melebarkan matanya yang besar dan bulat saat dia menatap Ibunya yang tenggelam dalam pikirannya. Dan entah bagaimana dia merasakan hawa dingin di belakang tubuhnya, seolah-olah seseorang akan... sial.