Evan melangkah menuju ruang belakang bar, para pelanggan bersorak senang setelah mendapati Evan mentraktir mereka semua pagi itu. Ia buka pintu kayu dan masuk seraya melihat dapur bar yang penuh oleh bahan makanan, beberapa pelayan memberitahu Evan kalau prajurit tadi berjalan menuju pintu yang mereka tunjukan.
Tangan pemuda itu segera memegang gagang pintu dan membukanya. Tidak ada siapa pun di sana, hanya ada jejak kaki yang mengarah ke timur, serarah dengan rumah bordil dan kantor pemerintahan kota. Evan pun mulai mengikuti kemana jejak kaki itu membawanya, hingga jejak itu mulai menghilang karena salju.
"Evan," ucap Rulid, keluar dari kantor pemerintahan dan melihat Evan sedang seorang diri di tengah kota.
Pemuda itu memutarkan kepalanya, menatap pria paruh baya yang sedang melangkah meninggalkan kantor pemerintahan dengan pakaian yang berbeda. Pria itu berjalan menghampiri Evan untuk mengetahui apa sebenarnya yang sedang dicari oleh pemuda tersebut.