Rania dan Boy pulang bersama. Rania segera pergi ke kamarnya begitu pula dengan Boy. Rania segera membersihkan diri. Saat sesampainya di rumah sudah ada seorang petugas keamanan dan asisten rumah tangga yang baru. Selesai membersihkan diri Rania keluar kamar menemui asisten rumah tangga tersebut.
"Eh non, butuh sesuatu?" tanya ibu itu.
"Tidak! saya mencari teman bicara saja," jawab Rania.
"Oh iya, Non. saya Bu Sumi." Ibu itu mengulurkan tangannya dan segera di sambar oleh Rania. "Saya Rania," sahut Rania.
"Oh! non ini istrinya pak Boy ya," kata sumi.
"I-iya," jawab Rania dengan gagu.
"Cantik ya," puji Sumi.
Rania tersipu, dia ingin mengutarakan sesuatu tapi enggan mengatakannya.
"Non!" panggil Sumi.
"Ya!" sahut Rania.
"Kelihatannya lagi banyak pikiran? nggak baik loh non orang hamil banyak pikiran."
"E.. bi, boleh nggak saya minta sesuatu?" tanya Rania dengan Ragu.
"Apa non? Kalau bisa pasti bibi buatin."
"Bukan makanan bi, tapi..." Rania enggan mengatakannya.