Chapitre 261: SANG BULU YANG RAJIN

Pada saat mereka tidur aku pun mengajak Azfar untuk melihat perkembangan kucing mistis yang menggali tempat jalur menuju Zavax.

Pesisir yang mereka ambil adalah jalur tercepat untuk sampai ke kota Zavax itu, jika diperkirakan mereka mungkin sudah mencapai seperempat jalan.

"Daripada aku menerka-nerka sebaiknya aku memeriksanya!" Kami berdua pun pergi untuk memeriksa mereka.

Semilir angin membuatku sedikit tenang dari pertarungan tadi dan hari sudah mulai gelap juga sepertinya aku akan bermalam di tempat mereka saja.

Terlebih lagi aku juga ingin memantau seberapa lama kecebong itu akan datang ke pesisir pantai. Saat berada di atas aku melihat gumpalan hitam yang mulai tampak jelas dan sepertinya dia cukup dekat tapi entah kenapa seharusnya dia telah sampai di pesisir pantai justru berhenti di tengah laut itu.

"Apa yang sebenarnya dia tunggu?"

Tubuh besarnya tidak dapat tertutupi dengan ombak saat aku melihatnya lebih dekat ternyata dia sedang tertidur sangat pulas.