Ketika aku melihat bentuk dari monster tersebut ternyata bentuk itu memang tidak asing bagiku dia adalah Imirim Kafa.
"Pantas saja kekuatanmu cukup besar menahanku," ucapku.
"Diam! Jangan banyak bicara! Kau telah membunuh satu dari keluargaku, aku tidak akan menerima hal tersebut hingga aku dapat membalas kematian anakku!" jawabnya.
Aku sendiri tidak pernah membunuh dari golongan mereka, setelah dipikir-pikir kejadian yang lampau aku mengingat bahwa Piko dibunuh saat rumah kami dijarah oleh pasukan Zavax, ketika itu para bawahan dari ratu Samanta menggila dan membuat seluruh keadaan kacau.
"Aku tidak pernah membunuh anakmu atau saudaramu tapi yang aku tahu Piko adalah teman baikku!"
"Omong kosong! Aku melihat dalam ingatannya ada dirimu dan tanganmu yang bersimbah darah!" jawabnya kesal sembari memberontak.
Aku tidak tahu lagi bagaimana cara menerangkan dan meyakinkan dirinya bahwa aku tidak membunuhnya. Kemudian Black Pearl muncul dan berdiri di hadapan makhluk hitam itu.