Malam hari kota dekat Hutan Sankta milik Kerajaan Hertia, pasukan Kekaisaran memberikan serangan kejutan kepada musuh mereka yang sedang bersiap. Serangan kejutan mereka berhasil dilakukan tanpa di ketahui oleh musuh, serangan jarak jauh dilepaskan hingga membuat musuh panik.
Disaat yang sama, Pasukan pelayan petarung yang berada di utara telah melakukan persiapan matang. Begitu kekacauan terjadi mereka menerjang dengan misi untuk meledakkan kendaraan lapis baja musuh–diperkirakan mereka akan melakukan serangan untuk melewati lebatnya hutan Sankta.
Di tengah operasi, mereka ketahuan oleh pasukan aliansi yang melihat mereka tengah memasang peledak kepada kendaraan lapis baja mereka. Ratusan prajurit datang menghentikan mereka, lalu satu hal mengejutkan mereka temui, kapten divisi pertama pasukan Kerajaan Hertia, Leo Malvier kembali ke medan perang. Tombak di genggamnya kuat dengan kedua tangannya yang utuh.