Kabar hilangnya Arsena membuat Arkala tidak fokus menjalani kegiatannya hari ini. Acara ulang tahun Widya akan dimulai sekitar dua jam lagi. Kini pemuda itu tengah berada di ruang rias, bersama Danu dan pemilik acara.
"Kala, kamu yakin mau pakai jas yang ini aja?" Widya menghampiri putra tirinya, sembari menatap penampilan Arkala dari ujung kaki hingga ujung kepala.
"Hm."
"Ya sudah. Tadinya Tante pengen kita seragaman gitu, supaya keliatan harmonis." Bibir Widya hanya mampu menyunggingkan sedikit senyum. Dia berlalu kembali pada Danu yang tengah mencoba pakaiannya sendiri.
Pikiran Arkala mulai berkecamuk. Kedua kakinya tidak bisa berhenti bergerak dan kepalanya sibuk mencemaskan Arsena. Dia ingin berlari saat ini juga, namun sepertinya tidak mungkin, karena Danu pasti akan marah besar.
"Kala? Kamu kenapa melamun? Ada masalah?"
Pemuda itu hanya menggeleng, daripada dia mengatakan yang sebenarnya. Lagi pula Dani juga tidak mengizinkannya untuk pergi.
"Pa, acaranya masih lama?"