"Sen, gimana sekolah baru kamu? Kok Ibu nggak pernah denger kamu cerita, sih?"
Arsena mengunyah dan menelan habis makanannya, lalu menatap Amira.
"Biasa aja sih, Bu. Kayak sekolah biasanya. Nggak ada yang spesial."
"Bohong, Bu. Kayaknya Kak Sena lagi deket sama cowok, deh."
Bocah tengik itu. Arsena memberi tatapan paling menyeramkan kepada Bobi. Anak itu selalu saja membuat masalah dengan memberi beban pikiran kepada sang ibu.
"Jangan didengerin, Bu. Sena nggak lagi deket sama siapa-siapa kok."
Tok ... Tok ... Tok ....
Belum sempat Amira menimpali, pintu rumah mereka diketuk oleh seseorang dari luar. Wanita berusia hampir empat puluh tahun itu beranjak dan membuka pintu utama rumah mereka.
"Selamat malam, Tante."
"Malam," balas Amira. "Cari siapa, ya?"
"Arsena-nya, ada? Saya Rangga, teman sekolahnya Arsena."
"Oh ... teman sekolahnya Sena? Ayo masuk. Sena ada di dalam lagi makan malam, sekalian kita makan malam sama-sama, ya."