Télécharger l’application
5.47% My Chance / Chapter 11: Keinginan Kaira

Chapitre 11: Keinginan Kaira

Akhirnya sang kakak Zara sekarang ia tahu, hubungan macam apa yang Elza dan Arvin miliki. Mereka rupanya sudah sejak lama saling kenal, tepatnya sekolah mereka dekat.

Dan kalau dilihat dari bentukannya, Zara tahu adiknya itu menyukai Arvin.

Mungkin semacam cinta lama.

Kemarin malam saat ia menanyakan hal itu pada Elza gadis itu merasa senang bukan main ketika menceritakannya, mungkin ia tidak sadar.

Zara sendiri kenal Arvin sudah sekitar setahun lebih, ia dapat rekomendasi dari temennya, dan beruntung putrinya senang jika datang ke klinik sana.

Sebab Arvin begitu ramah.

Saat Pertama tahu Arvin membesarkan putrinya seorang diri ia merasa takjub, ia bisa melakukannya secara mandiri, memang sudah kelihatan sih dari wajahnya, andai saja ia tahu tentang Arvin dan Elza dari awal, sudah lama ia jodohkan mereka.

Zara sendiri sudah memberikan lampu hijau untuk pria s itu.

Ia tak banyak menuntut begitu pun dengan mamanya.

Jika Elza dan pria itu memang berjodoh ia yakin mereka akan diberikan restu.

***

"Kaira, jangan seperti itu ya."

Pernah membujuk anak kecil yang ngambek? Menggunakan beragam cara atau beberapa kata-kata bualan?

Itu biasanya berlaku pada anak-anak umumnya, namun aneh, bagi Kaira sendiri, hal itu sama sekali tak berpengaruh.

Sekarang ia bersandar pada sofa sambil manyun. Dari pagi ia terus merengek.

Penyebabnya tak lain karena sedari pagi ia minta dipertemukan dengan Elza, tak pernah sebelumnya Kaira bersikap seperti itu. Seolah-olah tanpa Elza ia tak bisa bangkit.

bahkan Nek Tinah pun tak bisa juga membujuk Kair Wawaa.

"Papa tanya dulu sama Kak Elza ya, dia kan harus bekerja juga," bujuk papanya lagi.

Kaira pun manyun, tapi masih mengganguk kemudian.

Namun dalam pikirannya, kenapa sih orang dewasa harus selalu bekerja.

Apakah mereka tidak lelah. Berangkat tak kala matahari belum terbit sepenuhnya dan ⁵⁵5 44 to 4w4444www saat hari nyaris gulita.

Sementara itu Elza sendiri baru ingin berangkat bekerja ketika ponselnya tiba-tiba berbunyi.

Ia agak kaget ketika mendapati telepon itu berasal dari Arvin.

Dipandanginya layar ponsel selama beberapa saat sebelum berpindah ke telinganya.

Seperti halnya percakapan telepon pembuka, itu hanya sekedar sapa sampai akhirnya Elza menanyakan ada apa, tidak mungkin kan jika menghubungi hanya untuk menanyakan kabar semacam itu.

"Elza nanti siang sibuk?" tanya Arvin hati-hati sebab kini Kaira tengah menunggu.

"Siang nanti? Aku kerja hari ini."

"Em, maksudku mungkin saat jam istirahat, intinya—"

"Apa Kaira mau ketemu denganku?" tanya Elza padanya.

Ia bukan sekedar menebak-nebak, Hanya saja berpikir tak mungkin kan Arvin yang mau bertemu dengannya. melainkan gadis kecil itu yang menyukainya.

Tidak ada hal yang salah sedikit pun tentang itu.

"Ya," sahut Arvin. "Tapi kalau sibuk tidak perlu dipaksakan, Kai hanya ingin main saja," sambungnya lagi.

"Kurasa aku punya waktu, mau ketemu di mana?"

"Bisa kirimkan alamat kantormu? sekalian saja kita mampir di kafe terdekat, kamu saja yang pilih kafenya."

"Baiklah, sampai jumpa."

Telepon pun akhirnya ditutup.

Begitu telepon ditutup, Kaira pun langsung beranjak menuju papanya, menunggu jawaban.

"Nanti siang kita ketemu Kakak peri ya," ujar Arvin.

Kaira langsung berseru girang, sekarang ia sudah tidak marah lagi dan akan menunggu.

Jadi karena papanya harus ke klinik, ia pun memilih untuk segera pergi dari sana, nanti ia akan menjemput Kaira, sekarang Kaira main sama nek Tinah.

Untungnya Kaira merasa senang. Jadinya ia anteng seperti biasa.

Menunggu papanya pulang sambil ia bermain.


Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C11
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous