Andai saja waktu bisa kembali diputar, Liora tak ingin menjadi seperti ini. Ia ingin menjadi orang yang ceria, fangirling kpop yang bisa menyukai siapa saja. Tidak seperti ini, mengenal cinta dan luka. Bertekuk lutut pada satu manusia, sampai lupa teman dan pencipta. Ini bukan cinta, tapi luka yang berkedok memberikan harapan. Meski mengeluh, nyatanya ini sudah berlalu. Hanya bisa menjalani dengan banyak penyesalan.
"Kenapa kakak lepasin aku gitu aja? Kak Arga gak sayang sama Liora?"
"Arga sayang, tapi Arga lebih sayang diri Arga. Arga kasian liat kamu setiap hari nangis karena Arga. Dengan kita putus, kamu bisa cari laki laki yang pantas untuk kamu," tutur Arga.
Lyora menangis. Bukan karena perkataannya, tapi sikap Arga yang memberikan alasan tak masuk akal.
"Tapi Lyora sayang Arga. Arga gak sayang sama Lyora?"
"Maaf, tapi Arga ngerasa ini jalan terbaik buat kita. Biar Liora gak nangis lagi karena Arga."
— La fin — Écrire un avis