Likenzo
Chapter 154 :
Sebelumnya..
Tak lama, dokter Bagas pun kembali keluar "Kalian boleh masuk, tetapi tidak sekarang."
**
"Tapi, dok. Saya gak mungkin tinggalin Caca sendirian. Biarkan saya masuk." Raga kembali memohon dengan wajah melasnya.
"Maaf sekali, tidak bisa sekarang."
"Bener, Ga. Biarin Caca ekspresiin kesakitannya sekarang. Kalo di depan kita, dia selalu terlihat baik-baik aja. Kasian kalo dia harus nahan rasa sakitnya karena ada kita. Tar siang kita kesini, bawain makanan buat Caca."
"Tapi, Bim. Gak mungkin, gue tinggalin Caca dalam kondisi kagak gini.."
Alzam yang mendengar pertikaian itu, tanpa ba-bi-bu-be-bo, langsung mendorong kursi roda Raga tanpa berpamitan.
Mereka itu bodoh, toh Raga ada di kursi yang di pegang dirinya. Meskipun Raga bersikeras ingin melihat Caca, lelaki itu tidak akan bisa. Karena untuk berjalan saja tidak mampu. Tinggal dorong saja kan selesai urusannya, pikir Alzam tampak cerdik.