Bab 2 : Ajakan & Tontonan Membosankan.
Kenzo memasuki kelas Febee, perasaannya tiba tiba saja tak enak soal gadis itu. Dengan langkah santai Ia memasuki ruangan Febee, matanya menjelajah kesudut ruangan kecil sekalipun. Orang orang menatapnya bingung dan ada yang menatapnya kagum, tapi Kenzo tetaplah Novella yang acuh dan dingin pada lingkungan sekitar.
Matanya menangkap sosok gadis yang Ia cari, Febee terlihat menangis ditemani teman teman gengnya dikursi kedua kelas tersebut. Kenzo bersedekap dada sambil berjalan kearahnya, terlihat gadis itu tengah sesegukan menyembunyikan wajah diatas meja.
Claire, Olive dan Rohea menatapnya biasa. Tanpa lama Kenzo mengulurkan tangannya mengusap lembut rambut gadis itu, Febee tersentak dan mendongak menatapnya.
"Kenzo.." lirihnya dengan mata yang sembab.
"Nangis?" tanya Kenzo polos sangat, lelaki itu bercanda atau memang tak peka ya? yang melihat hanya bisa diam menggeleng heran.
Febee menggeleng, Ia menghapus jejak air mata dipipinya. Sudah tahu tertangkap basah, tapi tetap saja berpura pura dan kini berbohong. Kenzo menghela napasnya pelan, Ia menatap kearah Olive dan teman temannya.
"Apa kau lihat lihat?" tanya Kenzo garang bersedekap dada.
Olive memalingkan wajahnya kearah lain, sedangkan orang lain hanya menatapnya seakan kebingungan. Tak terkecuali Febee yang kini mengerutkan alisnya, Ia memegang lengan Kenzo.
"Ken-"
"Pulang sekolah mau ku antar atau menunggu jemputanmu sendiri?" tanya Kenzo memotong ucapan Febee.
Febee menunduk, terlihat dirinya memainkan telunjuk dan diam diam tersenyum malu malu. Sekarang giliran Kenzo yang mengerutkan kening, kenapa akhir akhir ini sikap Febee sangat aneh? diam diam nangis diam diam tersenyum.
Dengan sedikit melirik Kenzo malu malu, Febee menyelipkan anak rambutnya kebelakang kuping dan menjawab. "Iy-iya.."
Kenzo yang tak perduli lagi dan malas menjadi perhatian kelas, akhirnya memutuskan untuk pergi keluar dari kelas Febee. "Aku kekelas, jika ada apa apa kau bisa kontek aku lewat Line, paham?" Febee mengangguk.
Sesaat Kenzo diam dan melirik teman teman Febee yang lain, dirinya tak lama melangkah pergi keluar kelas.
**
Dirooftop, Olive dan dua temannya yaitu Rohea dan Claire sudah ada diatap gedung. Mereka terlihat berbincang sesekali bercanda, sambil melihat pemandangan lapang basket dibawah sana.
**
Dikelas musik, Aryo tengah melihat acara dance yang dipertunjukan oleh Jeya. Tak lama Kenzo datang mendekatinya, diketahui oleh Aryo dan langsung menyapa sahabatnya Kenzo.
"Eh Ken, sudah bertemu dengan Febee?" tanya Aryo.
"Sudah,"
"Lalu bagaimana? kau mengiyakan ajakan kencannya dikantin?" tanya Aryo dan kini Kenzo menggeleng.
"Lho?"
"Aku hanya mengajaknya pulang bersama, kau tahu sendiri aku tidak punya cukup uang hanya untuk mengajak seorang gadis diner," ujar Kenzo.
Aryo berdecak. "Kenapa kau tidak bilang padaku?" tanya Aryo. "Aku bisa meminjamkanmu uang untuk kau agar bisa berkencan dengan kekasihmu, nanti akan ku transfer ua-"
"Tidak perlu! Laki laki macam apa yang meminjam uang hanya untuk mengencani seorang wanita? Aku akan cari uang sendiri, kau pikir aku gembel sampai tidak punya uang sepeserpun untuk membeli makanan?" sela Kenzo marah marah.
Aryo mengusap pelan daun telinganya, Ia bingung mendengar perkataan Kenzo barusan. Niatnya kan baik meminjami uang, apa salah dia berkata seperti itu?
Lagi pula Kenzo ini perlu diajari sopan santun, belum juga selesai orang berbicara sudah disela. Tidak sopan, akhir akhir ini lelaki itu sangat sering menyela omongan orang tanpa ijin.
"Ya kan aku hanya menawari Ken, jika kau tidak mau yasudah," sahut Aryo.
"Apa kau bilang! kau sudah menawari ku pinjaman dan sekarang kau tak jadi meminjamkan uang? kenapa pria sepertimu selalu saja php hah!" pekik Kenzo.
"Apa maksudmu?"
"Lupakan, tidak mood untuk diriku meladeni otak kecil mu itu," jawab Kenzo.
"Tapi-"
"Sudah ku bilang lupakan!" Aryo diam.
Kenzo sudah seperti wanita saja, padahal dirinya sendiri seorang pria pikir Aryo. Ah sudahlah, suka suka Kenzo saja. Aryo pusing, lebih baik dirinya menonton latihan Jeya berdancing.
Jeya sudah ada didepan sana, dirinya berdiri didepan aula kelas musik dengan lagu yang sudah diputar moderator ditepi kelas. Aryo menyimak, sama halnya dengan Kenzo dia juga tampak sibuk melihat Jeya ditengah tengah aula memakai seragamnya hendak menari dance.
"Dancing korea?" batin Kenzo menyepelekan Jeya dalam hati.
'Ting'
Denting lagu aba aba akan diputar, Jeya yang diam ditempat tengah tengah aula mulai siap dengan posisinya. Kenzo masih memperhatikan Jeya, sedangkan Aryo melihat sekitar yang hanya dihuni beberapa orang saja.
Ini latihan, hanya orang orang kepercayaan yang bisa melihat rencana dan project kelas musik sekolah.
"..Hem Naneun mworalkka eum
Aju oraejeonbuteo neoreul eum
Jo jo joahaesseottago neul
Jigeum malhandamyeon mwoga dallajilkkayo.."
Jeya sudah mulai bergerak menyesuaikan gerakan yang sudah Ia hapal mati matian secara otodidak didancing kali ini, terlihat beberapa kesalahan masih sangat luas untuk direvisi dan dijadikan evaluasi.
"..Dallajilge eopneun mameul gajin neoneun
Machi ppuri gipeun namu gataseo
Shini gobge bijeun han songiye flower
Sarajiji ma dallajiji ma
Naega neoreul joahaedo nobody knows (hey)
Dareun yeojal bwado nobody's like you
Yonggiga eopseoseo I'm sorry
(hey hey hey hey hey hey hey)
Deo mamkkeot biuseo geurae naneun
Neoreul saranghaneun jjijiri jjijiri
(Geurae naneun meojeori meojeori)
Nan neohanteneun geomeori geotjeori
(I sesang neo hanamyeon dwae)
Baby I'm only yours oh oh oh (like you)
I'm only yours oh oh no
Nananannannanan
gyeolguge nan
Nan sarang apeseon neul jjijiri
Eum eum naneun mworalkka
Ajikdo mani joahal geot gata
Wae daeche mareul mothalkka gijugeun eorinae gatda
Nae gaseum muneojige geureoji mayo
Binteumeopneun geudaeege nan muriilkkayo
Teong bin mameun gongteoinde meorissogeun teojine
Oh mam eonje ireoke dwaebeoryeotnayo
Naega neoreul joahaedo nobody knows
(hey)
Dareun yeojal bwado nobody's like you (hey)
Yonggiga eopseoseo I'm sorry
(Hey hey hey hey hey hey hey)
Deo mamkkeot biuseo geurae naneun
Neoreul saranghaneun jjijiri jjijiri
(Geurae naneun meojeori meojeori)
Nan neohanteneun geomeori geotjeori
(I sesang neo hanamyeon dwae)
Baby I'm only yours oh oh oh (like you)
I'm only yours oh oh no
Nananannannanan
gyeolguge nan
Nan sarang apeseon neul jjijiri
Yutoda
Nega naye chueogi dwae bogoman isseodo himi nane
I haneure bichi nane nae mami neoege dakireul bara
Malhaji anado know know know
Eonjena nae mameun neo neo neo
Areumdaun geudaewa georeogago shipeo
Everybody knows
hangaji malhal ge isseo
Listen to my heart
Nan ne ape seomyeon tteollyeo
Geurae
Love you love you love you (hey)
Like you like you like you
Neoreul saranghae
Neoreul saranghaneun jjijiri jjijiri (uhh~)
(Geurae naneun meojeori meojeori)
Nan neohanteneun geomeori geotjeori (ohh uh oh)
(I sesang neo hanamyeon dwae)
(Everybody says) nunnunanna neowa na
(My baby) nuneul gama mwo halkka
(Ppoppo) gugukkakka butterfly
Ijeya nan
Na sarang apeseon neul bitnari..'
Kenzo hanya memutar bola malas setelah melihat dancing Jeya berakhir, tidak ada gunanya dia diam disini lama lama. Tidak ada yang menarik dan tidak ada yang waw, karena semua nya hanya 10% dari kontes dance antar sekolah sesungguhnya beberapa hari lagi.
"Membosankan.." dengus Kenzo.