Télécharger l’application
10.6% Kakak Si Kembar / Chapter 37: Masalah selesai dalam sekejap

Chapitre 37: Masalah selesai dalam sekejap

Kemudian mereka berdua langsung lari, tetapi kedua remaja laki - laki tersebut langsung mengejarnya. Saat sudah sampai didepan gerbang, lalu dengan cepatnya mereka langsung masuk dan mengunci gerbang tersebut.

Tiba - tiba kedua remaja laki - laki tersebut pun langsung datang dan berteriak,

"Ayo keluar!jika tidak mau, kita akan memanjat pagarnya"

"CEPAT PERGI DARI SINI!" teriak Narina

Sementara itu, seluruh orang yang berada dirumahnya Rizam langsung terbangun. Kemudian kedua Bodyguard dengan cepatnya keluar rumah dengan diikuti oleh Rizam dan kedua orangtuanya.

Lalu Narina dan Nadia langsung menghampiri mereka semua, sedangkan kedua remaja laki - laki tersebut terus menerus berteriak. Kemudian Rizam, Maulana dan kedua Bodyguard langsung mendekati gerbang.

"Kalian berdua harus pergi dari sini dan jangan mengganggu kedua anakku lagi" tutur Maulana

Salah satu dari mereka langsung berbicara,

"Kalian pikir kami akan pergi begiti saja?, tentu saja tidak akan"

Mereka berdua pun langsung memanjat pagar besi yang sangat tinggi tersebut, lalu Maulana pun tak tinggal diam, dia langsung melompat sangat tinggi sekali lalu menendang gerbang tersebut hingga membuat mereka berdua terpental, tetapi untungnya pagar tersebut tak ambruk.

Rizam dan kedua adiknya pun terkejut melihatnya. Sementara itu, kedua remaja laki - laki tersebut langsung lari karena merasa sangat kesakitan saat terjatuh.

"Ayah kok hebat banget" tutur Rizam

"Iya benar" respon Narina dan Nadia secara bersamaan

"Ayah kalian itu sama seperti kalian, pernah mendalami beladiri Taekwondo" respon Zainaf

"Lah kok Ayah gak pernah cerita?" tanya Narina

"Udah malem, ayo kita tidur lagi!" tutur Maulana yang langsung masuk ke dalam rumah

Kemudian Zainaf dan ketiga anaknya langsung ikut masuk. Hingga akhirnya tibalah pagi harinya, seluruh anggota keluarganya Rizam bersiap - siap untuk melakukan kegiatan masing - masing.

Saat mereka bertiga sudah sampai disekolah, lalu mereka langsung menuju ke Kelasnya masing - masing dengan diikuti oleh Bodyguard. Saat Narina dan Nadia sudah berada dikelasnya, lalu Nadia langsung mengeluarkan jaketnya Agam, lalu dia langsung keluar dari kelasnya. Namun Narina yang merasa penasaran pun langsung berbicara,

"Kamu mau kemana?"

"Kepo banget sih"

Lalu Nadia langsung melanjutkan jalannya, hingga akhirnya dia sampai didepan kelasnya Agam, lalu Nadia langsung bertanya kepada salah - satu siswa yang sedang diam didepan kelas tersebut,

"Agamnya udah datang kesekolah?"

"Udah"

Kemudian siswa tersebut langsung berteriak,

"GAM...DICARIIN CEWEK CANTIK NIH!"

"Siapa?"

"Nadia,pacarmu"

Lalu Agam langsung menghampiri siswa tersebut dan berbicara,

"Udah berapa kali ku bilang,kalau dia itu bukan pacarku"

Kemudian siswa tersebut langsung masuk ke dalam Kelas karena merasa takut. Sementara itu, Agam langsung mendekati Nadia lalu bertanya,

"Ada apa?"

Nadia pun langsung menyodorkan jaket ditangannya sambil berbicara,

"Makasih"

Kemudian Nadia pun langsung pergi meninggalkan Agam,namun Agam pun langsung berbicara,

"Cuman gitu doang?"

Nadia pun langsung memberhentikan langkahnya lalu membalikkan badan, kemudian berbicara

"Emangnya kenapa?gak ada yang perlu dibicarakan lagikan?"

"Gak"

"Dih, gak jelas banget sih"

Kemudian mereka langsung masuk ke kelasnya masing - masing. Sementara itu, Laisya yang masih tak terima dengan perlakuan Rizam pun langsung menuju ke Kelasnya Rizam. Lalu dia pun langsung mendekati Rizam dan berbicara,

"Kamu pikir setelah kamu kasar kepadaku, aku akan berhenti merisak hubunganmu dengan Nafsya?, sayangnya aku tak akan menyerah, lihat saja!jika kamu tak mau meninggalkan Nafsya maka aku akan melakukan segala cara agar membuat dia semakin menderita"

Rizam yang sangat marah pun langsung memegang tangan Laisya dengan kerasnya, namun Laisya langsung berbicara

"Kamu ingin melukaiku lagi?apakah kamu tak takut jika ketahuan oleh guru?"

Lalu Rizam langsung melepaskan tangannya Laisya. Dementara itu, ada seorang siswi yang diam - diam memotret mereka berdua. Kemudian siswi tersebut langsung menyebarkan foto mereka berdua ke seluruh murid kelas 5 dan 6.

Dengan menyantumkan kalimat,

"Lihatlah!ada seorang adik kelas yang berbuat kasar kepada Kakak kelasnya, padahal dia adalah pacarnya. Namun semenjak datang murid baru dikelasnya sehingga membuat dia mengabaikan Kakak kelasnya"

Melihat berita tersebut pun Para murid langsung heboh, lalu salah seorang siswa kelas 6 pun langsung datang ke Kelasnya Rizam dan berbicara,

"RIZAM!KAMI TAHU KALAU KAMU JAGO BELADIRI, TETAPI BUKAN BERARTI KAU BOLEH SEENAKNYA MENYAKITI KAKAK KELASMU, APA LAGI DIA ADALAH PACARMU"

"Sebentar!maksudnya apa ya Kak?dia itu bukan pacarku loh. Pacarku adalah Nafsya"

"Kamu tuh harusnya bersyukur bisa memiliki pacar secantik Laisya bukan malah selingkuh sama murid baru"

Lalu Laisya langsung pura - pura menangis sambil berbicara,

"Sudahlah, biarkan saja dia melakukannya"

"TIDAK BISA, DIA HARUS MINTA MAAF SAMA KAMU"

Rizam pun langsung kebingungan dan dia tak tahu harus berbuat apa, lalu Laisya langsung berbicara lagi,

"Sayang...Kamu mau kan maafin aku?"

Rizam pun hanya diam saja, namun Laisya langsung memeluknya. Saat Rizam ingin mendorongnya lalu siswa senior yang barusan langsung berbicara lagi,

"Jika kau ingin mendorongnya, aku tak akan segan - segan melaporkannya kepada guru"

Rizam pun hanya bisa terdiam. Sementara itu, Nafsya langsung menangis melihatnya. Lalu Narita yang merasa aneh pun langsung menghampiri Nafsya dan berbicara,

"Kayaknya ada yang gak beres, ayo ikut aku sekarang!"

Kemudian Nafsya langsung mengikuti Narita, lalu dia langsung menghampiri Kakak kelasnya yang tadi memotret Rizam dan Laisya.

"Kak...Aku mau bicara sebentar!"

Lalu Siswi tersebut langsung menghampiri Nafsya dan Narita,

"Ada apa?"

"Aku curiga dengan gerak - gerik Kakak, pastinya Kakak disuruh oleh Kak Laisya untuk menyebarkan berita hoax"

"Jangan asal ngomong kamu!memang kejadian yang sebenarnya begitu. Dan kamu hanyalah orang yang telah merusak hubungan Laisya dan Rizam" respon siswi tersebut sambil menunjuk Nafsya

"Sebentar, kok Kakak bisa tahu kalau dia Nafsya?apa jangan - jangan Kakak kerjasama dengan Kak Laisya?"

Lalu dia pun langsung kebingungan, lalu dia langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kita lihat aja!sebentar lagi juga, semuanya akan kita bongkar"

Sementara itu, Laisya langsung berhenti memeluk Rizam lalu pergi dari kelasnya. Dan Laisya pun langsung menghampiri siswi yang telah bekerja sama dengannya.

Namun Narita dan Nafsya yang melihatnya pun langsung mengupingnya. Lalu Narita langsung merekam mereka berdua.

"Ternyata dugaanku benar, mereka memang bekerjasama"

"Lalu apa yang harus kita lakukan?"

"Kita sebarkan saja vidio ini"

"Apakah kamu yakin mereka akan percaya?"

"Itu urusan belakangan!yang terpenting kita telah berusaha"

Saat vidio tersebut tersebar lalu Para murid kelas 5 dan 6 pun semakin bingung, ada yang percaya dengan vidio tersebut dan ada juga yang tak percaya. Lalu Laisya langsung terkejut saat melihatnya.

"Sepertinya ini perbuatan Narita dan Nafsya"

tutur siswi yang bekerjasama dengannya

Lalu Narita dan Nafsya langsung menghampiri mereka, dan Narita langsung berbicara

"Itu aku yang melakukannya"

Kemudian Narita langsung berteriak,

"SEMUANYA, AYO KUMPUL!MEREKA BERDUA INI PEMBOHONG YANG HANDAL, JADI KALIAN HARUS PERCAYA DENGAN BUKTI YANG AKU BERIKAN"

Kemudian Para murid pun langsung bersorak dan melempari mereka berdua dengan kertas, Laisya dan siswi tersebut tak bisa melakukan apa - apa selain lari ke Kelas. Nafsya dan Narita pun sangat senang sekali.


Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C37
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous