Audrey dan Mas bagas ada di ruangan yang sama. Ia sedang memainkan sisir di tangan, berkali-kali melirik Mas bagas yang sedang menyeruput kopi panas di tangannya.
Pasti terasa manis, itu yang mas bagas sukai dari kopi. Meskipun pahitnya terasa tapi masih ada manis manisnya yang ngangenin. Audrey tersenyum melihat gelagat suaminya lalu menyenderkan tubuh ke kursi.
Mendengar Mas bagas memanggil gabriel, ia terkesiap langsung menoleh. Dia menatap kedua istrinya dan tidak lagi fokus meneguk kopi yang masih penuh berasap.
"Kalian tumben cantik banget malam ini."
Mata bagas menyipit dan tersenyum lebar. Ini tidak biasanya kedua istri yang cantik jelita berdandan bak model.
Biasa aja, kok!
Mungkin belum pernah perhatian ma istri.
"Udah cantik dari dulu, Mas."
Mas bagas berjalan mendekat ke kami. Dia menatap dengan lembut sekali.
Nanti malam siap siap ya, mas akan membantai kalian satu persatu.
"Iihh, sadisnya, mas bagas!"