Kembali keadaan saat ini.
Saat ini aku sedang berendam di bak mandi, sudah sekitar 8 menit aku berada di sini. Walaupun begitu, waktu begitu cepat berlalu, maka dari itu aku mempercepat mandiku dan pergi bersiap-siap untuk memakai seragamku.
Walaupun ini adalah pertama kalinya aku pergi ke sekolah setelah 10,000 tahun lamanya, tetapi jika bisa dibilang, aku sama sekali tidak tertarik dengan kehidupan yang ada di sekolah.
Ya, aku sama sekali tidak tertarik dengan siapapun. Walaupun ada satu gadis yang dari dulu terus mengikutiku, tetapi aku sama sekali tidak memiliki rasa kepadanya, sesuatu yang mengenai percintaan bukanlah prinsipku.
Saat ini aku telah selesai memakai seragamku, dari atas hingga bawah lengkap memakainya. Aku pergi ke bawah untuk memakai sepatuku, sesat sebelum aku meninggalkan kamarku, aku melihat jam menunjukan pukul 08:45 maka dari itu aku melewatkan jam sarapan pagi ku dan cepat cepat untuk pergi kesekolah. Tetapi ketika sesampainya di bawah, ketika aku sedang memakai sepatuku, aku bertemu dengan adikku, lalu dia berkata.
"Kakak, sini makan dulu!"
Ahh.. saat ini aku sedang terburu-buru. Aku menengok ke arah jam yang berada di depanku, disitu menunjukan pukul 08:48 dan sebentar lagi bel masuk sekolah akan segera berbunyi. Tidak ada waktu untuk sarapan, aku bisa membelinya dikantin, jika tidak cepat-cepat mungkin akan terlambat.
"Tidak ada waktu Kirino, Kakak sedang terburu- buru untuk pergi berangkat ke sekolah."
"EHHH... Sebentar saja... sini duduk! padahal aku sudah bersusah payah membuatkan mu sarapan."
Ini adalah keadaan dimana aku tidak bisa menolak permintaannya itu. Jika aku menolaknya, mungkin dia akan membenciku dan tidak ingin berbicara denganku, maka dari itu aku menerima tawarannya.
"Iya deh."
Aku berjalan menuju meja makan dan menaruh tas yang kupegang ke bawah kursi yang saat ini aku tempati, dan berhadapan dengan adikku.
Dia saat ini sudah memakai seragam sekolahnya, dengan atribut yang sesuai dengan anak SMP seusianya. Itu adalah seragam lengan pendek dan rok yang tidak terlihat panjang sama sekali, terkadang aku khawatir penampilannya ini akan menyebabkan seseorang untuk menggodanya. Tetapi sampai saat ini aku bersyukur tidak terjadi masalah dengan adikku dalam perjalannya menuju sekolahnya. Tetapi untuk berjaga-jaga, aku mengeluarkan sesuatu dalam kantung celanaku.
Itu adalah sebuah kalung, sebenarnya aku mengambilnya dari ruang penyimpanan yang terhubung dengan saku celanaku, dan berniat memberikannya kepadanya.
"Kirino, pakailah ini, itu akan menjagamu agar tetap aman"
Saat ini Kirino menatap benda yang dipegangku, yang diperlihatkannya dengan tatapan bingung dan memiringkan kepalanya ke arah kiri lalu berkata.
"Cantiknya... Ini terlihat sangat mahal.... Apakah kakak mencurinya?"
Apa-apaan reaksinya itu? Aku memang mengetahuinya jika dia kebingungan tiba-tiba diberi benda yang tidak diketahuinya, dan juga kalung giok ini mungkin di dunia ini bernilai mahal, tetapi bagiku ini adalah item sampah yang sebenarnya aku tidak ingin memberikannya kepada adikku. Tetapi jika itu berurusan dengan manusia maupun senjata api, kalung ini cukup untuk dapat melindunginya dari bahaya semacam itu. Tetapi aku terkejut dengan kata-katanya yang baru saja di ucapkannya. 'apakah aku mencurinya?' Walaupun dengan uangku yang saat ini aku tidak mampu untuk membeli Giok dengan kualitas bagus, tetapi benda ini lebih berharga dari giok biasa yang tidak memiliki aura sihir yang ada di pasaran. Lebih tepatnya giok ini mungkin tak ternilai harganya jika diberikan oleh orang biasa, berbeda sekali dengan giok-giok yang ada dipasaran yang hanya sampah dan tidak ada kegunaannya sama sekali.