Mata membelalak dan terhenyak dari posisi baringnya. Keringat yang bercucuran dan jantung berdegup dengan sangat kencang. Ia menyentuh area dada dan menenangkan alunan napasnya yang sudah tersengal-sengal akibat mimpi buruk. Mimpi yang paling buruk di antara mimpi buruk lainnya selama ini. Ratu memegang keningnya sendiri dan menyekanya dari keringat. Ia menoleh ke kanan, suaminya—raja Theophilus masih pulas di sampingnya.
Tak lama ratu Eloise mampu menguasai kepanikannya sejenak itu. Dia menggelengkan kepala sambil memegangi kening dengan satu tangan, "syukurlah hanya mimpi buruk, aku tidak menyangka mimpi tadi bagai kejadian yang sangat nyata. Putraku tercinta menikah diam-diam dengan putri Serafin yang menjadi buronan kerajaan ini. Syukurlah hanya mimpi dan semoga terhindar dari hal burik itu di dunia nyata. Aku sangat tak rela!" gumam ratu dalam hati.