Sungguh pangeran merasa hatinya bagai disayat-sayat tidak bisa meneriama kenyataan yang ada. Dirinya mengamuk di tengah tanah lapang sisa peperangannya dengan Kerajaan kecil sebelumnya.
"AAAAARGGGGGHHHHH!!!!! ADALINE F*CK YOUUUU," teriaknya memecah seantero belahan bumi, ia ledakkan sebak di dadanya, hatinya begitu lebur dihianati oleh gadis yang sejak kecil ia puja dan ia sayangi dengan segenap jiwanya, bahkan sebagai seorang pangeran selalu setia dan menjaga hatinya padahal dikelilingi banyak perempuan berharkat dan bermartabat tinggi nan cantik.
Dia menusuk dan menancapkan pedangnya ke segala arah dan pohon-pohon yang tak bersalah sebagai ungkapan rasa hancurnya hati sang pangeran saat ini juga. Dia berteriak-teriak tak ada nada dengan suara yang menggelegar dan memecah kesunyian Bumi. Dia seakan menyerang, namun entah menyerang siapa, dia seperti orang gila yang berteriak-teriak sambil menyerang namun tak ada musuh di hadapannya.