Ini adalah minggu terakhir masa perawatan Zalina. Angga bangga dengan kemampuannya merawat dan mengembalikan lagi kondisi Zalina seperti sedia kala.
Zalina sudah mampu berjalan, meski belum cepat seperti sebelumnya. Dia tidak mau lagi menggunakan kursi roda. Dia ingin berjalan saja, walaupun dengan langkah perlahan.
Bian merasa puas dengan hasil kerja keras Angga dan juga semangat Zalina untuk pulih kembali. Dia tahu pekerja keras seperti Zalina akan merasa jenuh terpenjara di ruang rawat.
Untuk sesi terapi kali ini, Bian diizinkan masuk ke ruang terapi yang cukup luas.
Minggu ini adalah sesi latihan berpasangan. Bian akan menjadi pasangan Zalina dalam pelatihan, bukan lagi seorang terapis seperti biasanya.
Terapis pria bertubuh tinggi itu hanya akan berperan sebagai pengawas dan memberi instruksi.
"Mas-nya berdiri di ujung sana, ya?" instruksi dari terapis itu kepada Bian.