Bab 135
Dua jam lamanya kami mengikuti salat Id berjamaah. Di tutup dengan doa dari seorang Khatib terkenal di kota ini. Sepanjang Khatib berceramah, mata ini menghangat dengan sendirinya.
Tahun depan belum tentu bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan sehat seperti sekarang ini. Belum tentu bisa berkumpul salat berjamaah bersama di lapangan Masjid seperti ini lagi.
Ku pandangi anak-anak yang sedang bercanda di sebelahku. Mereka tampak riang menyambut hari raya, tanpa beban sedikit pun. Sementara di luar sana, masih banyak anak-anak terlantar yang sedang kelaparan.
Mereka tak punya orangtua karena sudah tiada. Dan ada pula dengan sengaja membuang anaknya dengan alasan himpitan ekonomi sungguh miris sekali.
Sepatutnya aku dan keluarga, lebih banyak lagi bersyukur. Di berikan Allah kehidupan, kesehatan yang baik, harta yang cukup dan anak-anak yang pintar serta soleh/ha.