Ketika cinta terasa kuat, rasanya juga alami dan dalam. Keduanya kini merasakan panas dari tubuh masing-masing.
Ciuman Mia dan Petra terasa menenggelamkan keduanya, liar, dan panas. Semua terasa mengalir begitu saja, seolah mereka tak sabar untuk menikmati satu sama lain, mengenang malam enam tahun yang lalu….
Entah sejak kapan, keduanya kini sudah berpindah ke sisi ranjang. Bibir Petra tak pernah meninggalkan Mia, terus menyentuhnya.
Tepat ketika Petra hendak melakukan langkah besar, ponselnya bergetar kuat di sakunya. Getaran itu, meski terasa kebas di kulit Petra, ikut membangkitkan gairah Mia perlahan-lahan.
Dengan antusiasme yang melambat, Petra mengertakkan giginya. Kalau urusannya tidak penting, siapapun itu, akan dia habisi orangnya!
Dengan marah, Petra mengeluarkan ponselnya. Ketika melihat nama Jamie, Petra menepuk dahinya.
"Kenapa?" Mia menaikkan alisnya dan menatap Petra dengan mata berbinar. Wajahnya merona merah berkat ciuman Petra tadi.