Mia menghela napas pelan dan meninggalkan materi rapat di ruangannya sebelum pergi ke ruang tunggu.
Wira menatap Mia, yang berbalut penampilannya di tempat kerja, pandangannya semakin terkesima.
Tidak semua perasaan seperti air teh ketika diseduh terlalu lama, yang menjadi pahit. Ada pula perasaan yang seperti anggur: semakin terasa manis.
Bagi Wira, begitulah perasaannya pada Mia.
"Kalau Pak Wira datang untuk memesan desain hari ini, maaf…." Mia duduk, kemudian melanjutkan, "Sepertinya saya belum punya waktu."
"Aku tidak datang untuk masalah pekerjaan…" kata Wira sambil tersenyum. "Aku tahu kau baru kembali dari kantor Kaisar."
Mia tersenyum, sopan dan datar. "Jadi maksudnya…."
"Kau senggang malam ini?" tanya Wira. "Mau makan malam bersama?"
"Aku harus menjemput anakku sepulang kerja nanti," jawab Mia dengan santai. "Dia baru saja datang ke sini, jadi dia belum terbiasa. Tidak baik kalau aku tidak berada di rumah setiap hari…."