Pak Tahir memperhatikan Mia pergi, kemudian menghela napas panjang. Meski kemungkinan akan kesamaan ide seperti itu terlalu kecil, masih saja terjadi…. Karena perbedaan waktunya, Mia menjadi tersudutkan.
Tapi Pak Tahir tidak mau melihat seorang desainer yang bekerja begitu keras harus jatuh karena insiden seperti ini…. Sekarang, dia hanya bisa berdoa semoga Kaisar menyetujui perubahan rancangan itu.
Pak Salim menerima panggilan dari Bayu pada Sabtu siang, dan dia diberitahu bahwa Berlian hendak mengubah rancangan mereka. Pak Presdir sendiri sudah menyetujuinya.
Pak Salim melihat rancangan asli untuk lantai 18 yang sudah dibukanya di layar komputer dan mencibir.
"Benar saja. Kita memang tidak bisa memberi kesempatan pada perusahaan kecil. Kalau memang punya modal, pasti mereka tidak akan berjalan dengan lambat…." Pak Salim bergumam dingin. Tatapannya tampak murung ketika tahu bahwa clubhouse mereka tidak bisa menggunakan rancangan itu.