Chapitre 172: Daging Manusia

Usaha Rega dalam penarikan tancapan bunga dari jantung Randu masih belum juga bisa dikendalikannya, tiap perkataan disangkut pautkan dengan keduanya bersaudara masih saja tak mengubah apapun. Para ajian itu terus menerus merusak pikiran Randu dan sangat menjadikan kesakitan luar biasa untuk Rindu yang malah berakhir pendarahan.

"Kakek, kita pentingkan saja Rindu. Aku gak tega melihatnya."

'Baik cucuku.'

Dalam upaya sekuat tenaga dalamnya kakek dan Rega telah berhasil membawa Rindu jauh dari tempat tersebut, kondisi Rindu yang sangat begitu lemah di letakkan dalam kamar dan berusaha dipanggil Sinta untuk membantu mengurus ke depan. Usaha penyelamatan bukan hanya satu tetapi juga Randu haru dibawa pulang juga, memang Randu sangat begitu sering menyakiti tetapi Rega tidak memedulikan itu.