V pun berjalan menghampiri August dan memeluknya dengan erat. August tidak mengerti kenapa V malah memeluk dirinya. Setelah selesai berpelukan V pun berbicara kepada August.
"Tenang saja, aku percaya padamu! Kita kan sahabat bagaimana mungkin aku tidak mempercayaimu?" tanya V sambil tersenyum.
"Kalau kau percaya padaku kenapa kau menyakiti Vivi sampai dia berteriak tadi?" tanya August.
"Oh, tadi aku berusaha untuk sedikit meringankan sakitnya karena tidak mungkin memanggil tukang urut jam segini. Aku tidak tega melihatnya kesakitan begitu," jawab V menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Melihat V yang memperlihatkan perhatiannya pada dirinya di hadapan August hampir saja Vivi berpikir jika V sungguh menyayangi dirinya. Namun nyatanya semua itu hanyalah sandiwara V saja.
'Hmmm, dia terlihat begitu menyayangi aku di hadapan teman-temannya sedangkan saat hanya berdua saja dengan diriku dia justru bersikap sebaliknya. Sungguh bermuka dua,' batin Vivi yang mencibir V.