"Jadi, kau hanya akan mengakui kami hanya di saat kau sedang membutuhkan kami saja? Hmph keluarga macam apa ituh!" cibir Charlie pada adiknya itu.
"Bukan, bukan, maksudku bukan begitu .., tapi Aahhh aku tidak bermaksud seperti itu sungguh," rengek Vancy yang sedih karena cibiran Charlie.
"Sudah, sudah kami semua mengerti. Ayah sama Kakak ini sama saja sukanya godain Vancy mulu. Cepet pada berangkat keburu telat nanti!" seru Annie yang melerai mereka.
"Tau nih Ayah sama Kakak! Ibu, Vancy berangkat dulu ya. Bye Ibu!" pamit Vancy lalu beranjak dari tempatnya dan memakai tas yang ia taruh di samping kursinya lalu pergi meninggalkan Ayah, Ibu dan Kakaknya tanpa pamit terlebih dulu pada Ayah dan Kakaknya.
"Hei, bocah! Mulai berani ya kamu pergi tanpa pamitan sama Ayah! Sini kembali! Pamitan sama Ayah dulu! Mau jadi anak durhaka yah?!" teriak Ayah memanggil anak perempuannya.
"Iya nih pamit dulu dong sama Kakak juga! Dasar adek laknat!" cibir Charlie lagi.