Keesokan harinya, seperti biasa Azura bangun terlebih dahulu dibandingkan dengan Madesh. Malam berlalu dengan cepat semenjak ia bekerja.
"Hmm, sudah pagi lagi, ya? Kenapa pagi datangnya cepat sekali?" gumam Azura lalu bangkit dari tidurnya.
Azura menoleh ke sampingnya dan melihat suaminya yang masih terlelap dalam kondisi wajah yang selalu tampan. Azura pun meregangkan otot tubuhnya dan tiba-tiba saja ia merasa kesakitan.
"Astaga! Punggungku! Kenapa bisa sakit sekali?" gumam Azura yang bingung.
Azura melihat dirinya yang tak mengenakan apapun selain selimut dan mengingat kejadian semalam. Setelah mengingatnya akhirnya Azura tahu kenapa punggungnya terasa sakit.
"Madesh, si maniak ini, punggungku rasanya mau patah!" gerutu Azura yang kesal.
Azura sebenarnya tidak mau mengganggu tidurnya Madesh namun karena Madesh membuatnya mengalami semua ini jadi Azura melayangkan protes.
"Madesh! Bangun! Ayo cepat bangun!" teriak Azura sambil menggoyangkan tubuh Madesh.