Chapitre 157: BAB157

Dia kembali sibuk bekerja, karena memang banyak hal yang harus dia selesaikan. Dia kembali fokus bersama rekan seprofesinya. Dia pikir semuanya sudah kembali membaik, karena sudah menjelaskan tidak ada apa-apa, semua itu hanya persoalan pekerjaan. Akan tetapi kamu tidak bisa menerimanya begitu saja. Karena itu, kamu semakin bersikap menyebalkan. Kamu bahkan semakin tajam menuduhkan. Dia sudah berusaha sekali lagi "menjelaskan, bahwa dia tidak seperti itu. Namun, kamu tetap butuh diyakinkan dengan usaha yang lebih dari itu. Kalau sudah begitu, kamu tahu apa yang terjadi padamu? Selain menyebalkan, kamu juga bersikap sangat aneh. Rasa cemburumu telah menjadikanmu tidak menaruh percaya lagi padanya, tidak menaruh rasa takut kehilangan karena kamu sudah tidak menjaga lagi rasa nyamannya.