Chapitre 215: jodoh dadakan

"Siapa itu, kenapa dia membunyikan kalakson beberapa kali di depan rumah orang. Apakah dia tidak punya otak untuk turun dari mobil dan langsung datang kemari kenapa harus membunyikan klakson berisik itu?" Putri meletakan tas nya di atas meja.

Dan benar saja, tidak lama kemudian, Bimo turun dari dalam mobil.

"Papa, kenapa dia datang ke sini?" Putri menaikkan satu halisnya.

Bimk berjalan mendekati anak nya.

"Ada apa?" Putri langsung bertanya.

"Boleh papa masuk kedalam rumah?" Bimo berucap dengan lembut kepada 0utru, karena ia tidak mau, jika sampai anak nya keburu terbawa suasana.

Putri menarik nafas dalam-dalam.

"Baik lah, silahkan masuk!" Putri mengambil tas nya dan masuk sambil mendorong pintu rumah nya.

Bimo mengikuti anak nya masuk dan langsung duduk di sofa.

"Mau minum apa, biar nanti bibi yang bikinkan?" Ucap Putri sambil meletakan tas nya di atas meja.