Chapitre 195: Memprihatinkan

"Keluarga pasien?" tanya dokter itu.

"I-iya, saya dok!" sahut Reno.

Detik berikutnya, dokter membuka masker yang dikenakannya. Suara helaan napas berat terdengar dengan jelas, membuat hati Reno yang tadinya sudah lebih tenang kini kembali gelisah dan cemas.

"Kondisi pasien memprihatinkan" jelas dokter itu.

Sebelah alis Reno naik, bingung akan maksud sang dokter. "Me-memprihatinkan bagaimana ya dok?" tanya Reno dengan raut wajah bingung sekaligus cemas.

"Ketiga pasien kehilangan banyak darah karena serpihan dan pecahan kaca. Terlebih pasien yang badannya lebih besar dari yang lain, harus segera dilakukan tindakan" jelas sang dokter lagi.

"Ti-tindakan apa?"

"Ketiga pasien harus melakukan operasi dan juga donor darah. Namun sebelumnya kami mohon maaf, karena kondisi rumah sakit sedang terkendala dengan stok kantong darah golongan AB+, jadi tidak ada stok sama sekali untuk golongan darah AB+ di rumah sakit ini."