Télécharger l’application
12.5% I Reincarnated and Became a GuildMaster in theMultiverseGuild,so what? / Chapter 4: Chapter 03 : Hidup Baruku Di Dunia Yang Aneh Ini

Chapitre 4: Chapter 03 : Hidup Baruku Di Dunia Yang Aneh Ini

Di dalam sebuah ruangan, terdapat seorang anak laki-laki cantik dengan rambut putih platinum berbintang dengan panjang sebahu yang sedikit bergelombang dan terlihat dijejalkan ke dalam selimutnya, yang tampak sedang tidur.

Sementara dia tertidur dengan cukup nyaman, seorang gadis muda yang energik dengan rambut berwarna cokelat muda membanting pintu hingga terbuka, sebelum dia meraih bahu bocah itu dan mengguncangnya agar terbangun.

Dia adalah seorang gadis remaja berusia sekitar 15 tahun. Rambut cokelat mudanya memiliki panjang yang mencapai sekitar pinggangnya, dengan dua buah poni panjang membingkai wajahnya. Matanya yang berbentuk almond iris berwarna cokelat muda yang memancarkan kilau lucu di dalamnya, membuatnya memiliki kesan pertama orang yang menyenangkan.

"Onii-chan, Onii-chan! Saatnya bangun! Kita masih harus bersiap-siap untuk pergi ke sekolah!"

"Ya, ya ... aku mengerti. Berhentilah mengguncangku dan berteriak dengan sangat keras! Ya ampun ... aku sangat tidak beruntung, memiliki saudara perempuan yang begitu berisik seperti ini."

Gadis itu hanya mengabaikan gumamannya saja dan berjalan keluar, setelah dia melihat bahwa pemuda itu sudah terbangun.

Pemuda tersebut tidak bisa membantu dan hanya menggelengkan bisa kepalanya saja tanpa daya.

=-----=-----=-----=-----=-----=

(POV Orang Pertama)

"Sighh ... Betapa berisiknya. Risa itu, dia terlalu energik untuk anak seusianya..."

Mengingat gadis yang membangunkanku tadi, aku hanya bisa menghela nafasku saja dengan lelah.

Dia sudah berada di tahun pertama sekolah menengah atas. Tapi, dia kadang-kadang masih bertingkah seperti seorang gadis kecil.

Ngomong-ngomong, sekarang ini sudah enam belas tahun berlalu, semenjak aku bereinkarnasi ke Dunia ini, dan sudah sebelas tahun berlalu, sejak aku mendapatkan ingatan masa laluku kembali.

Meski begitu, Dewi sialan itu benar-benar telah menipuku. Karena, dia mengatakan jika aku akan bereinkarnasi ke Dunia 'Kumo Desu ga, Nani ka?'. Akan tetapi, di Dunia ini malah ada beberapa karakter dari Anime lain.

Hingga saat ini, aku sudah melihat ada karakter Anime dari 'Seinai Heroine no Sodatekata', 'Shigatsu wa Kimi no Osu', 'Koe no Katachi', 'Bofuri', 'Kaguya-sama:Love is War', 'Nande Koko ni Sensei ga?!' dan 'Okaa-san Online'. Tentu saja, semua karakter yang ada di Light Novel 'Kumo Desu ga, Nani ka?' ada di Dunia ini.

(A/N : Di sini si MC gak tau soal Anime nya dan hanya tau dari Light Novel dan Manga nya saja)

Alasan dari hal itu, karena aku yang merupakan salah satu murid yang ada di dalam kelas dari karakter-karakter yang ada di Light Novelnya itu, di mana yang terburuknya lagi adalah, sepertinya semua orang yang ada di dalam kelas ini masih sama seperti yang ada di canon. Hanya saja, ada aku sebagai tambahan.

Jujur saja, aku mulai bertanya-tanya, apakah logika di Dunia ini benar-benar sudah hancur? Sebab, berada di kelas yang sama dengan seorang Dewa itu mengerikan.

Meskipun begitu, aku lumayan dekat dengan Wakaba Hiro alias 'D'. Karena, entah kenapa kami berdua memiliki ketertarikan yang sama.

Mengesampingkan hal itu. Aku juga sudah berlatih dengan sangat keras selama sebelas tahun ini. Sebab, aku tidak tahu bencana macam apa yang akan aku hadapi di masa depan nanti. Karena hal itulah, aku lebih memilih untuk mulai melatih diriku sendiri dari awal.

Ohh ya, sejujurnya, aku sedikit terkejut, pada saat aku mengetahui bahwa aku mempunyai dua buah Noble Phantasm. Meskipun yang satunya Cuma lapangan kosong yang dipenuhi oleh salju doang sih. Akan tetapi, itu masih jauh lebih baik dari pada tidak sama sekali.

'Unlimited Blade Works' milik ku juga sudah bisa menyaingi milik Emiya Shirou/EMIYA, atau mungkin juga jauh lebih kuat dari pada keduanya. Sebab, aku sudah melakukan banyak sekali trial error di dalam sana hingga membuatku hampir mati sebanyak ribuan kali akibat kehabisan Mana.

Namun, pada akhirnya aku masih selamat dari hal itu berkat Skill 'Absolute Adaptation' ku.

Jika bukan karena Skill itu, aku mungkin saja sudah lama mati, atau aku yang mungkin masih tertahan di beberapa tingkat proyeksi yang lebih rendah dari pada EMIYA dan akan butuh waktu yang sangat lama untuk melampauinya.

Selama tiga tahun awal hidupku ini, setelah aku mendapatkan kembali ingatan tentang kehidupanku yang sebelumnya, aku tinggal bersama ibu dan adik perempuanku yang memberikanku nama Seiji, sementara aku sendiri mewarisi nama keluarga dari ayahku yaitu Shiramine, membuat nama lengkapku menjadi Shiramine Seiji.

Yang lebih mengejutkannya lagi adalah fakta bahwa ayahku yang sudah tiada, dan dia meninggal tepat di depan mataku.

Itu juga yang mungkin penyebab utama dari kenapa aku bangun lebih cepat dari pada yang seharusnya. Dan, ada juga fakta tentang aku yang sepertinya adalah anak angkat dari kedua orang tuaku ini dan bukan anak kandung mereka.

Namun, waktu itu, aku dengan cepat memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan hal-hal itu lagi dan lebih memilih untuk fokus dalam pelatihanku saja. Karena, memikirkan hal itu secara terus-menerus tidak akan membawaku kemana-mana.

Jadi, selama tiga tahun awal hidupku ini, bisa di bilang kalau aku mempelajari berbagai macam seni bertarung, agar aku bisa lebih efisien ketika mulai melakukan proyeksiku di dalam UBW.

Selain itu, aku juga mulai memanfaatkan [Sistem Entertaiment] milik ku ini untuk membuat Manga dan Light Novel untuk membantu keuangan keluargaku. Karena, setelah mengetahui fakta bahwa aku yang adalah seorang anak angkat dan bukan anak kandung sedikit membuat hatiku sakit. Jadi, aku memutuskan untuk membantu keluargaku ini dengan menjadi seorang Mangaka.

Dan, sekarang ini aku sudah terkenal sebagai seorang Mangaka iblis yang sering memberikan ending menyakitkan di dalam Manga yang aku buat. Dimana, mungkin saja, hal itu disebabkan oleh Manga pertama yang aku buat untuk debutku adalah '5 Centimeters Per Second'.

Jujur saja, setiap kali melihat aku yang berhasil membuat pembaca Mangaku menangis, meskipun Manga itu sendiri bukanlah original milik ku sendiri, tapi intinya sih, hal itu entah kenapa benar-benar membuatku menjadi sedikit senang.

Lalu, saat ini aku hanya tinggal berdua saja dengan adik perempuanku, yaitu; Shiramine Risa.

Aku sebagian besar adalah orang yang bertanggung jawab atas memasak dan pekerjaan rumah, karena Risa adalah seorang gadis milenial khas Bumi sebelumnya.

Kenapa gadis milenial? Nah, bukankah kebanyakan gadis hari ini hanya terpaku pada ponsel mereka sepanjang hari? Baik itu mereka sedang mengobrol, bermain game, menonton video, menari di depan kamera, dan lain-lain.

Meskipun begitu, aku saat ini masih dalam proses mengajarinya segala hal yang perlu dirinya ketahui tentang pekerjaan rumah tangga dan sebagainya.

Aku tidak ingin terlalu banyak membicarakannya ketika aku sedang berbicara dengannya, jadi aku sering hanya menunggu sampai dia mendekatiku terlebih dahulu.

Ohh ya, ngomong-ngomong, Risa yang sedang aku bicarakan ini adalah teman dari Kaeda alias Maple dari 'Bofuri'.

"Yosh, kurasa sudah waktunya menyiapkan sarapan!"

Setelah melakukan rutinitas pagi seperti menyikat gigi, mandi, dan peregangan, aku kemudian turun ke lantai satu untuk menyiapkan sarapan untuk kami berdua dan tidak lupa juga, aku pun menyiapkan bento untuk kami berdua.

"Ini seharusnya sudah cukup ... "

Melihat bento yang penuh dengan warna dan mengunggah selera di depanku, aku merasa puas dengan prestasiku sendiri. Aku harus memuji diriku di masa lalu karena mulai memasak sejak dini.

"Woah!! Bentomu terlihat sangat mengunggah selera seperti biasa, Onii-chan!"

"Terus, apa kamu tidak ingin belajar dari seseorang yang bisa memasak makanan enak ini?"

Mendengar jawaban langsung dariku, Risa hanya cemberut saja, sebelum dia meletakkan kepalanya di bahuku dan menggumamkan sesuatu hal yang hampir tidak aku dengar.

"Itu karena aku tidak menjadi lebih baik ... "

Adikku ini... Eh, dia mengingatkanku pada diri ku di kehidupan masa laluku, yang selalu mencari hasil segera.

"Kamu hanya mencari hasil langsung saja, itu sebabnya kamu pikir kamu tidak berkembang. Butuh waktu bagi seseorang untuk menjadi lebih baik dalam sesuatu hal. Jika kamu tidak melakukan banyak pekerjaan, kami tidak akan bisa menjadi lebih baik di bidang apa pun. Yah, itu jika kamu bukan seorang jenius ... "

Sambil mengatakan hal itu, aku menjentikkan jari ku di dahinya, sebelum aku lanjut membungkus kotak bento untuk diri ku dan Risa.

"Ini, bento milikmu. Masukan ke dalam tas mu dan ayo pergi ke sekolah"

"Un! Terima kasih, Onii-chan!"

Melihat senyum cerah di wajahnya itu, aku tiba-tiba teringat kembali dengan saat pertama kali aku terbangun dan bertemu dengannya dan ibuku, Shiramine Mamako.

Aku yang mengingat hal itu kembali hanya bisa tersenyum hangat saja.

Risa yang sepertinya memperhatikan senyumanku ini mulai memiringkan kepalanya ke arah samping.

"Onii-chan, apa yang terjadi dengan mu?"

Mendengar pertanyaan dari orang yang ada di depan ku ini, aku langsung terbangun dan buru-buru menepuk-nepuk rambut cokelat muda milik Risa sambil berkata; "Tidak ada, aku baik-baik saja. Hanya baru mengingat sesuatu hal yang lucu saja." Ucapku dengan nada senang, sambil berbalik untuk berjalan menuju ke pintu keluar.

Risa tidak mengatakan apa pun dan hanya mengangkat bahunya saja, sebelum dia mulai mengikutiku dari belakang. Kemudian, kami berdua mulai berjalan keluar dari rumah untuk berangkat menuju ke sekolah.

...

..

.

Beberapa menit berjalan, aku tiba-tiba melihat ada dua orang gadis yang terlihat seusia denganku sedang berjalan menuju ke arah kami berdua.

Salah satu dari kedua gadis ini adalah seorang gadis muda dengan tubuh mungil dan wajah yang terlihat imut. Dia memiliki rambut bergelombang coklat kemerah-merahan yang mencapai punggungnya, dan memiliki poni yang mencapai pangkal hidung. Serta, mata miliknya berwarna coklat.

Di sisi lain, gadis yang ada di sebelahnya adalah seorang gadis cantik dengan tinggi yang terlihat rata-rata untuk anak seumurannya. Dia memiliki rambut pirang panjang bergelombang dengan panjang yang mencapai pinggangnya dan dibiarkan tergerai begitu saja. Serta, gadis ini juga memiliki mata yang berwarna Nila pucat.

Melihat kedua gadis itu, aku sedikit melebarkan mataku dengan terkejut. Meski begitu, aku dapat dengan cepat pulih dan berkata; "Sudahku bilang, bukan? Kalian berdua tidak usah menungguku seperti ini." Ucapku dengan nada yang terdengar sedikit jengkel, sambil mengacak-acak rambutku yang menyebabkan hampir semua laki-laki dan perempuan yang ada di sekitar sana mimisan.

Di sisi lain, kedua gadis itu hanya tersenyum kecut saja dan berkata; "Tapi, bukankah kita biasanya melakukan hal ini sejak kecil?" Tanya gadis berambut cokelat kemerah-merahan itu dengan nada khawatir, sambil berhenti di dekat ku dan Risa.

"Itu benar, Seiji. Bukankah kamu akhir-akhir ini bertingkah aneh?" Tanya gadis berambut pirang yang berdiri di samping gadis yang sebelumnya berbicara itu dengan nada kesal yang bercampur khawatir.

Sebelum aku bisa menjawabnya. Risa tiba-tiba saja menyelaku dan berbicara lebih dulu. "Jangan terlalu dipikirkan, Shoko-neesan dan Kaori-neesan. Onii-chan hanya sedang kesal saja, karena beberapa hari yang lalu, ada seorang pria yang menyatakan perasaan kepadanya saja." Ucap Risa dengan nada menggoda, sambil sedikit menyikut perutku.

"Ugh!!"

Gadis-gadis yang tidak lain adalah Miyazono Kaori dan Nishimiya Shoko ini, mereka terlihat segera membeku di tempat, sebelum keduanya mulai tertawa.

Di sisi lain, aku yang mendengar hal itu langsung merasa seperti ada sebuah batu yang sangat besar jatuh tepat di atas kepala ku.

Jujur saja, apa yang dikatakan oleh Risa ini memanglah sebuah benar. Karena, beberapa hari yang lalu ada seorang pria yang bisa dikatakan sebagai salah satu dari anak laki-laki paling tampan di sekolahku yanh menyatakan perasaannya kepadaku. Terlebih lagi, di saat aku menolaknya dengan baik-baik, orang ini malah mengatakan; 'Jika ada lubang pasti ada jalan'.

Mengingat hal itu saja sudah cukup untuk membuat ku merinding. Jadi, waktu itu aku langsung menggantungnya di tiang bendera dan pergi tidur di UKS.

Di saat aku sedang sibuk dengan pikiranku sendiri, kedua gadis ini mulai menghentikan tawa mereka, setelah mereka melihat kalau ada seseorang yang berjalan ke arah kami.

Merasakan ada seseorang yang mendekat, aku mulai menyipitkan mata ku untuk melihat siapa orang itu.

Di sana, aku bisa melihat ada seorang pemuda berambut hitam dengan mata hitam dan tampak seperti seorang protagonis hentai yang dulu pernah aku tonton.

Ketika aku dan pemuda ini berjarak kurang dari 30 meter, entah kenapa alarm bahaya milik ku langsung berbunyi dengan sangat keras yang membuatku segera menjadi sangat waspada.

Pemuda itu kemudian sampai di depan kami berempat, dan entah kenapa dia hanya melihat-lihat tubuh dari gadis-gadis yang ada di sebelah ku, yang untuk semakin memperburuk hal itu, orang ini juga bernafsu dengan tubuhku.

Jujur saja, karena hal juga aku secara refleks langsung meninju kepala dari pemuda itu dengan sangat keras, yang menyebabkannya terpental dengan sangat jauh.

Melihat apa yang aku lakukan, ketiga gadis yang ada di sampingku ini tiba-tiba saja mulai memegangi kepala mereka, seolah-olah mereka habis terkena sesuatu hal yang mirip seperti genjutsu.

Melihat hal itu, aku langsung membuka mulut ku dan berkata; "Trace-on" Gumamku dengan nada pelan, sambil memproyeksikan sebuah jarum kecil di tangan kanan ku dan langsung melemparnya ke arah jidat dari pemuda berambut hitam yang mulai memiliki ekspresi marah ini di wajahnya.

Tentu saja, aku pun tidak lupa untuk melapisinya dengan sihir pembunuh iblis es ku, yang menyebabkan pemuda itu langsung membeku, ketika jarumku ini dan kulitnya bersentuhan.

Kemudian, setelah pemuda itu hancur menjadi serpihan debu, aku segera menarik ketiga gadis yang bersamaku ini untuk berlari pergi ke sekolah, hanya karena aku yang tidak ingin semakin menarik perhatian jenis dari orang itu.

Di saat aku sedang berlari dengan ketiga gadis yang masih dalam keadaan linglung ini, tiba-tiba saja aku mendengar sebuah notifikasi di dalam kepala ku, sebelum sebuah layar transparan muncul tepat di depan wajah ku.

「Selamat!! Anda berhasil membunuh seorang Transmigrator!! 」

「Selamat!! Anda mendapatkan salah satu dari Skill milik Transmigrator... 」

「Selamat!! Anda mendapatkan dua Title baru... 」

「Selamat!! Anda menjadi [Grand Master] dari Guild [Star of Nightmare]…」

「Selamat!! Anda membuka hak khusus [Grans Mastee]…」

「Selamat!! Anda menerima 5x [Kupon Undangan Acak]...」

「Selamat!! Anda menerima 1x [Paket Pemula]... 」

◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆

~Bersambung~※

Promosi Tak Tahu Malu:

Jika Anda menyukai cerita nya hingga sejauh ini, pertimbangkan untuk mendukung saya!! Bantu saya di https://trakteer.id/aster_souji_pendragon!! Hanya dengan 5k saja, Anda sudah sangat membantu saya!!

Anda juga bisa memfollow akun Instagram saya di @panagakos_void!! Untuk mengetahui novel-novel baru yang mungkin akan saya buat!!

Catatan Penulis:

Masih ada cukup sedikit perbedaan di dalamnya, tapi tunggu aja, soalnya semakin lama cerita ini berlangsung, maka akan semakin besar pula perbedaannya.

Sampai jumpa lagi, Adios~


L’AVIS DES CRÉATEURS
Panagakos_Void Panagakos_Void

Punya ide tentang ceritaku? Beri komentar dan beri tahu saya.

Suka itu? Tambahkan ke perpustakaan!

Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C4
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous