Chapitre 160: Pulang Ke Rumah

Jujur saja, aku ingin mengatakan bahwa aku telah membunuh lagi. Semua ini gara-gara perisakan dan gara-gara Kimberly. Dia yang mengajakku untuk melakukan pembunuhan meski aku tidak mau. Dia memaksaku, bahkan sempat ku buat dia sadar. Namun aku gagal dan kami malah membunuh orang-orang yang sudah menyakiti hati dan fisik kami.

Jika ku beritahukan kepada Papa, apa yang akan dia katakan? Apakah Papa akan marah kepadaku? Namun Kimberly berkata kalau aku harus menutup mulut kalau tak mau ketahuan. Lagi pula tidak ada yang melihat kejadian di mana kami membunuh selain si korban itu sendiri, tapi tetap saja aku merasa takut dan khawatir. Ingin rasanya ku beritahukan kepada Papa.

"Gimana kalau dia melakukannya di belakang lu?" Dengan cepat aku menoleh kepada orang yang bertanya seperti itu kepada Papa. Kedua orang dewasa itu pun menatapku.