"Aku juga berbicara seperti itu kepada polisi di sana. Aku tak berkomplotan dengan orang tuaku, aku tidak tahu apapun tentang daging manusia yang mereka gunakan di masakan dan aku mengaku kalau aku pekerja baru di sana. Tapi ada juga yang menanyakan tentang dirimu kepadaku, ku jawab saja kau adalah suamiku yang datang bersamaku di restoran itu sebulan yang lalu," jawabnya. Ku anggukkan kepalaku dan mengatakan hal yang sama tentang dirinya. Cih! Padahal mereka tak menyebutkan dirimu karena mereka tahu kau penipu dan aku memberi tahu mereka bahwa aku tidak hilang ingatan. Ternyata kau bodoh, Clairine. Tentu saja aku tak akan berkata seperti itu kepada gadis ini.
"Sayang!" panggilnya, aku hanya berdehem. Mataku fokus menatap televisi. Dia kembali memanggilku, dengan malas aku menoleh. Betapa terkejutnya aku saat dia mencium bibirku ini. Dengan cepat aku menjauhkan diri. Dia nampak terkejut juga aku bereaksi seperti ini.