BAB 146
Suara penyatuan dan desahan mereka menggema memenuhi kamar ini. Keduanya berguling-guling di atas ranjang untuk mengganti posisi mereka.
Karena terlalu larut dalam kenikmatan, keduanya tidak menyadari jika kini matahari sudah berada di atas kepala.
Baik Victor dan Nora tidak menyadari jika hari sudah berlalu menjadi siang, karena tirai kamar ini masih belum di buka. Sebab itulah kaca transparan yang ada di dalam kamar ini tidak bisa mempersilahkan cahaya untuk masuk.
Mungkin sudah lebih dari dua jam mereka bergelung di atas ranjang dengan kedua tubuh yang saling menyatu satu sama lain.
Hingga keduanya kembali mendapatkan orgasme setelah melakukannya selama berjam-jam lamanya.
"Ahhh. . . ouhhh. ." Victor menghentakkan hentakan pinggulnya dengan keras, agar ia dapat menyemburkan spermanya ke dalam sana.
"Ouhh. . Victor. . ahhh. ."
Victor melepaskan juniornya dari dalam sana, hingga membuat cairannya keluar dari dalam lubang surgawi Nora.
Cup. . .