Chapitre 203: Dilan sakit perut.

Suasana ramai dengan riuh suara gelak tawa dari beberapa anak di Taman Kanak-Kanak begitu renyah di dengar indera pendengaran siapa saja yang menedengarnya.

Bangunan dengan berbagai warna-warni cat, terlihat apik dan segar di pandang mata. Tahu kan? Kalau dunia anak itu penuh warna? Warna yang bisa juga menghiasi hati para anak-anak. Entah itu menghias bahagia? Atau menghias luka.

Namun, di sini, di tempat ini, semua anak diajak ceria, diajak tertawa juga diajak bercerita tentang segala hal yang bisa membuat anak-anak suka dan sangat gembira.

Rendra memarkirkan mobilnya di depan sekolah Dilan dengan pagar yang ber-cat-kan warna-warni yang indah dan sedap di pandang mata.

" Boy, nanti di jemput sama supir aja ya pulangnya?" kata Rendra sebelum bocah lima tahun itu turun dari mobilnya.

" Om Alva gak anterin aku masuk dulu?" ucap Dilan pada Rendra.

" Om udah mau meeting sayang. Sama Mbak Sri aja masuknya ya?" kata Rendra.