"Sepi sekali? Apakah kakak sedang pergi?" Memperhatikan suasana sekitar.
Raka terus berjalan menyusuri rumah yang sangat mewah itu. Dirinya tidak perlu repot-repot untuk menekan tombol bel karena sang kakak sudah memberikannya kunci rumah. Kunci yang dapat ia gunakan kapanpun kalau ia ingin masuk ke sini.
Entah apa alasan sang kakak memberinya kunci itu.
Tidak ada tanda-tanda sang kakak sama sekali. Raka melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul dua belas siang. Ah, ia baru ingat. Kalau tadi kan pintunya dikunci. Ya otomatis kakaknya sedang tidak berada di rumah. Astaga! Ada apa dengan dirinya kali ini? Kenapa mendadak bodoh begini?
Raka terkekeh geli. Ia tidak habis pikir dengan dirinya sendiri.
"Raka, Raka. Sepertinya otakmu mulai bermasalah akhir-akhir ini," monolognya.
Rasa kantuk tiba-tiba melanda dirinya kali ini. "Ya ampun! Apa lagi sekarang? Kenapa aku mengantuk begini?" Menguap.