Agnes mengangguk dan menuruti perkataan Elie. Lalu Elie menyuruh seorang pelayan wanita untuk menemani Agnes menuju ke area dapur kerajaan.
Lalu Elie menoleh ke arah putranya yang berdiri berhadapan dengan Ariadne. Wanita itu menghembuskan napas panjang dan berdiri di tengah-tengah Darian dan Ariadne.
Namun Elie menghadap pada putranya. "Jelaskan padaku inti permasalahan yang terjadi." Kata Elie dengan pelan dan menatap putranya dengan serius.
Sedangkan Ariadne mulai mengatur napasnya dan menyeka air matanya sendiri. Ia langsung pergi menuju ke arah lain. Lebih baik Ariadne akan berada di dalam ruang lukisannya untuk sejenak. Ia tidak mungkin menemui putranya dalam keadaan masih menangis.
Darian menundukkan kepalanya. Ia menatap ibunya dengan tatapan yang lelah.
"Bu, ada masalah baru yang harus dihadapi oleh Ariadne."
"Kalau begitu katakan padaku sekarang. Masalah apa itu?"